Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi membuka Ruang Limpah Sungai Brigif di, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis pagi. Ruang limpah bertujuan ini mendayagunakan nature based solution guna mengurangi kerusakan lingkungan dalam upaya mengendalikan air berlimpah di sungai penyebab banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini project pertama berbasis alam untuk menyelesaikan masalah limpahan air sungai," ujar Anies di Jagakarsa pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nature based solution ini memanfaatkan infrastruktur biru dan hijau. Sehingga waduk tidak hanya menampung air dan mencegah banjir, namun juga menjadi sebuah ekosistem yang hidup dan sehat bagi masyarakat.
"Ini adalah upaya juga mengembalikan ekosistem sepadan sungai yaitu menahan air pada saat terjadi limpahan," ucap Anies.
Suasana Ruang Limpah Sungai Brigif Atas, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022. Warga diperbolehkan beraktivitas di kawasan ruang limpah ini untuk berolahraga atau memancing. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Selain Waduk Brigif, pembangunan juga dilakukan di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus serta Ruang Limpah Sungai Pondok Ranggon. Anies berharap pembukaan ruang parkir air ini dapat terus berkelanjutan.
"Tiga waduk ini jangan jadi tiga terakhir, ini adalah tiga pertama untuk seluruh wilayah Jakarta," kata dia.
Anies mengatakan biaya proyek untuk mencegah air sungai meluap ini masih berstatus pinjaman dan merupakan hasil kolaborasi dari Pemprov DKI Jakarta, DPRD DKI, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PUPR. Seluruh biaya yang digunakan, kata dia, harus dikembalikan melalui proyek pemulihan ekonomi nasional lewat PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Ruang Limpah Sungai ini merupakan bagian dari proyek 942 yang digagas oleh Pemprov DKI dalam membangun 9 polder, 4 waduk, dan 2 sungai. Proyek ini disebut sebagai upaya untuk mengendalikan banjir. "Harapannya bila terjadi hujan yang cukup ekstrem di kawasan hulu maka lahan seperti ini bisa menampung air agar volume air yang masuk ke dalam kota itu terkendali," kata Anies Baswedan.
VANIA NOVIE ANDINI
Baca juga: Ruang Parkir Air yang Dibanggakan Anies Baswedan Tiru Singapura dan Belanda