Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengkritik rencana Gubernur DKI Anies Baswedan memasang masker di patung Jenderal Sudirman.
"Ngapain pasang masker di patung dan cuma simbolis. Pesannya juga tidak akan sampai ke masyarakat," kata Tri saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 20 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari Rabu, pemerintah DKI berencana memasangkan masker ke patung yang berdiri di Jalan Jenderal Sudirman itu. Kegiatan itu akan dilakukan langsung oleh Gubernur Anies Baswedan, bahkan patung sudah disemprot disinfektan untuk kegiatan itu.
Baca juga: Bakal Dipasangi Masker oleh Anies Baswedan, Patung Jenderal Sudirman Disterilkan
Pada siang hari, mendadak Pemerintah DKI membatalkan rencana pemasangan masker tanpa penjelasan. "Kegiatan batal, mohon maaf atas ketidaknyamannya untuk info lebih lanjut nanti diiformasikan kembali," ujar Kepala Seksi Publikasi Dinas Gulkarmar Saeful saat dihubungi, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut ahli epidemiologi dari UI itu, pemasangan masker di satu patung tidak akan efektif untuk memberi pesan kepada warga. Apalagi patung tersebut tidak bisa dilihat semua orang. "Sekalian kalau mau semua patung pasangkan masker. Baru pesannya sampai."
Selain itu, Tri menyatakan patung Jenderal Sudirman yang menggunakan jubah tidak cocok untuk dipasang masker.
Tri menyarankan pemerintah memperbanyak pemasangan poster dan spanduk terkait informasi pencegahan Covid-19 dan aturan wajib menerapkan protokol kesehatan. "Tulis ancaman sanksinya dan pasang di setiap sudut," ujarnya.
Dengan sosialisasi yang masif, pesan pemerintah akan sampai dibanding sekadar memasang masker di patung Jenderal Sudirman. Menurut dia, sejauh ini masyarakat masih banyak yang abai karena belum teredukasi dengan baik terkait dengan bahaya wabah ini. "Sekarang banyak warga yang sudah menganggap aman. Bahkan ada yang masih menganggap bahwa ancaman corona itu tidak ada," ujarnya.