Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan saat ini korban kerusuhan 22 Mei 2019 mencapai 347 jiwa. Data tersebut, kata Anies, dihimpun oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini per jam 08.00 malam jumlah total korban 347 orang. Yang sedang dalam diagnosa dan pendataan ada 271, luka ringan 21, luka berat 16, nontrauma ada 33, dan meninggal 6," ujar Anies di Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Mei 2019.
Para korban, menurut Anies, saat ini dirawat secara terpisah. Rinciannya 78 orang di RS Pelni, 2 orang di RS Abdi Waluyo, 122 orang di RS Tarakan, 2 orang di RS Mintoharjo, 84 orang di RS Budi Kemuliaan, 28 orang di RSUD Tanah Abang, 6 orang di RSCM, dan ada 25 orang yang dirawat di Posko Lapangan Dinas Kesehatan.
"Korban dari luar kota ada 3 kalau tidak salah. Kami tidak keluarkan namanya sampai memastikan seluruh keluarganya mengetahui," ujar Anies.
Bentrok antara polisi dan massa terus terjadi sepanjang hari ini. Pada pagi hari, bentrokan terjadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada siang menuju sore, bentrokan menyebar hingga ke Slipi, Jakarta Barat. Lalu saat sore dan malam hari, bentrok terjadi di depan Gedung Bawaslu.
Dari pantauan Tempo di RS Tarakan, korban kerusuhan 22 Mei mulai berdatangan ke RSUD Tarakan Jakarta, Jakarta Pusat, sejak pukul 18.00. Massa itu rata-rata merupakan korban gas air mata.
"Semua sesak nafas," kata petugas ambulans di RSUD Tarakan pada Rabu, 22 Mei 2019
Tempo melihat dua lelaki dibawa turun dari ambulans. Korban pertama mengenakan kaus hitam tiba sekitar pukul 18.45 WIB menggunakan ambulans Angkasa Pura. Dia bernama Muh. Uzma, 16 tahun, warga Bogor. Nafas Uzma tampak tersenggal-senggal.
Selang beberapa menit, satu lelaki lagi dibawa menggunakan ambulans berbeda. Dia adalah warga Tanah Kusir, Jakarta Selatan, bernama Dedy Setiawan, 22 tahun. Masih ada korban lain, yakni Indra 32 tahun, warga Galur Selatan, Jakarta Pusat, yang terkena gas air mata di Slipi.Si
Simak berita tentang Kerusahan 22 Mei hanya di Tempo.co