Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Antisipasi Banjir, Pemerintah DKI Bakal Beli Pompa Submersible

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta bakal mengusulkan penggunaan pompa submersible atau pompa benam untuk pengadaan barang baru.

14 Januari 2020 | 06.12 WIB

DPRD DKI Jakarta saat menyidak Rumah Pompa Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 13 Januari 2020. TEMPO/Lani Diana
Perbesar
DPRD DKI Jakarta saat menyidak Rumah Pompa Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 13 Januari 2020. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta bakal mengusulkan penggunaan pompa submersible atau pompa benam untuk pengadaan barang baru. Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Barat Dinas SDA Jakarta Ciko Tricanescoro memastikan pompa submersible tahan air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Nanti kalau ke depan pengadaan baru kami akan pakai submersible. Jadi kalau ada kondisi yang banjir ekstrem lagi tidak ada pengaruh untuk operasi pompanya," kata Ciko saat ditemui di rumah pompa Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Ciko, pompa dan dinamo submersible dirancang terbenam dalam air. Di aliran barat, pompa submersible baru dipasang di Rumah Pompa Tomang Barat, Jakarta Barat.

Ciko berujar air juga masuk ke rumah pompa Tomang Barat saat banjir menerjang Ibu Kota mulai 1 Januari 2020. Namun, pompa tetap beroperasi dan tak rusak karena menggunakan jenis submersible.

Dia memaparkan, pompa di Jakarta rata-rata masih jenis lama. Misalnya, pompa di Waduk Grogol, Jakarta Barat dan Teluk Gong, Jakarta Utara. Dari pantauan Tempo, ketinggian dinamo pompa di Waduk Grogol di atas 1,5 meter. Mesin pompa diletakkan di posisi tinggi sehingga tak langsung terendam air ketika banjir datang. Pompa tersedia sejak 2005.

Sementara di Teluk Gong, dinamo ditaruh persis di atas lantai. Air bakal langsung menyirami dinamo hingga terendam banjir. Pompa ini mulai ada pada 2006. Menurut Ciko, posisi dinamo dapat diatur tinggi atau pendek.

"Pompa-pompa dinas ini memang banyak yang sudah umurnya lama," ucap dia. "Tidak tahan (air) sehingga tidak terendam. Karena dinamonya itu yang dijaga supaya tidak terendam air," lanjut dia.

Sebelumnya, banjir melanda Jabodetabek pada 1 Januari pasca hujan deras. Akibatnya, sejumlah titik di lima kota Jakarta banjir. Banyak warga yang mengungsi hingga lalu lintas lumpuh. Air mulai berangsur surut. Namun, banjir masih ditemukan di Jakarta Barat pada 7 Januari. Pompa air di beberapa titik disebut tak berfungsi dan nonaktif.

 

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus