Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 24 November 2022 lalu, ruang Badan Interlijen dan Keamanan (Baintelkam), Mabes Polri, yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan mengalami kebakaran pada tengah malam.
Kepala Pelayanan Mabes Polri Komisaris Besar, Yudhi Sulistianto Wahid, menjelaskan bahwa asap yang ditimbulkan saat kejadian tersebut disebabkan korsleting listrik saat teknisi memindahkan baterai UPS (uninterruptible power supply) di salah satu tempat server.
Kasus korsleting yang berujung kebakaran bukanlah pertama kali terjadi. Dilansir bpbd.sopengkab.go.id, arus pendek alias korsleting listrik adalah terjadinya hubungan dengan tahanan listrik rendah yang mengakibatkan aliran listrik jadi sangat besar. Jika ini tidak segera ditangani, bisa mengakibatkan kebakaran dan ledakan.
Penyebab korsleting paling umum adalah hubungan singkat atau short circuit. Dilansir bpsdm.esdm.go.id, hubungan singkat terjadi karena penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan peralatan listrik yang digunakan.
Baca: Ruangan di Baintelkam Polri Kebakaran, Mabes: Tidak Ada Barang Lain yang Terbakar
Penyebab Kosrsleting Listrik
Mengutip Twitter resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, @DKIJakarta, berikut penyebab korsleting listrik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Penggunaan listrik ilegal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Instalasi listrik tidak sesuai standar atau terdaftar sebagai anggota Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia.
3. Alat-alat listrik tidak sesuai Standar Nasional Indonesia.
4. Penggunaan kabel tidak sesuai dengan kapasitas hantar arusnya.
5. Menyambung sekring putus dengan kawat.
6. Stop kontak atau kabel tidak sengaja terkena air.
7. Mengganjal Miniature Circuit Breaker (MCB) yang sering turun karena tidak sesuai kapasitas beban.
8. Penggunaan listrik menumpuk di satu terminal listrik.
Mencegah Korsleting Listrik
Dikutip kkn.undip.ac.id, pencegahan korsleting listrik dapat dilakukan dengan melakukan kebiasaan bijak menggunakan listrik, yaitu:
- Tidak mengubah kondisi alat kWh meter/MCB sembarangan
- Cek colokan listrik, bila sudah berwarna hitam di sekitarnya segera ganti
- Cek instalasi arus listrik 5 tahun sekali ke instalator terakreditasi
- Rutin memastikan kabel-kabel listrik dan peralatan elektronik dalam kondisi baik
- Jangan biarkan peralatan elektronik menancap terlalu lama
- Jauhkan anak-anak dari jangkauan listrik atau benda-benda yang memiliki aliran listrik
- Jauhkan peralatan listrik dan elektronik dari benda yang mudah terbakar
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Banyak Kebakaran di Jakarta Akibat Korsleting Listrik, PLN: Utamakan Keselamatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.