Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Atasi Kemacetan, Lampu Merah di Jakarta Bakal Pakai AI Buatan Google

Dishub DKI Jakarta akan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di lampu merah untuk mengatasi kemacetan.

9 Desember 2022 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah kendaraan melintasi lampu lalu lintas (traffic light) Cibubur CBD, di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 20 Juli 2022. Pasca kecelakaan maut yang melibatkan truk Pertamina dan sejumlah kendaraan bermotor pada 18 Juli lalu, lampu lalu lintas di depan kawasan Perumahan Citra Grand Cibubur CBD tersebut kini dinonaktifkan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di lampu merah. AI ini berfungsi mengatur volume lalu lintas untuk menekan kepadatan kendaraan atau kemacetan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Emanuel Kristanto, untuk penggunaan AI, Dishub DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Google.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Secara garis besar Google akan menggunakan teknologi AI mereka untuk menganalisis volume lalu lintas di persimpangan," kata Emanuel, dikutip Tempo.co dari situs berita Antara hari ini, Jumat, 9 Desember 2022.

Emanuel menjelaskan bahwa kecerdasan buatan yang digunakan ini akan memberikan rekomendasi lamanya waktu lampu merah. Rekomendasi ini akan menyesuaikan kepadatan kendaraan untuk menghindari kemacetan di persimpangan jalan, khususnya saat jam sibuk.

"Data (dari AI) akan dikirimkan ke Dinas Perhubungan dan kami aplikasikan di lapangan," ujar dia menjelaskan.

Saat ini Dishub DKI Jakarta sendiri belum bisa mengungkapkan detail teknis untuk penggunaan AI di lampu lalu lintas. Menurut Emanuel, masalah teknis tersebut merupakan kewenangan dari Google.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman sebelumnya mengungkapkan bahwa tingkat kemacetan di Ibu Kota mencapai angka sekitar 48 persen. Menurut Latif, angka kemacetan tersebut sudah berada di level tidak nyaman.

Sementara itu, berdasarkan data lembaga pemeringkat kemacetan kota dunia,  Tomtom International BV, angka kemacetan di Jakarta mencapai 34 persen pada tahun 2021. Angka tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 36 persen.

DICKY KURNIAWAN | ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus