Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Audiensi dengan KPK, Eks Penyidik dan Pegiat Antikorupsi Bahas Reinkarnasi Nepotisme hingga Blok Medan

Para aktivis antikorupsi yang terdiri dari sejumlah mantan komisioner dan pegawai KPK mengadakan audiensi dengan pimpinan KPK hari ini.

14 Agustus 2024 | 19.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para aktivis antikorupsi yang terdiri dari sejumlah mantan komisioner dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi Gedung Merah Putih KPK pada hari ini, Rabu, 14 Agustus 2024. Mantan Komisioner KPK, Busyro Muqoddas, mengatakan pihaknya mengadakan audiensi dengan Ketua KPK Nawawi Pomolango untuk membahas situasi negara dan beberapa kasus yang sensitif. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kasus-kasus itu kami diskusikan itu tidak lepas dari persoalan-persoalan politik yang episentrum politiknya ada di Istana Negara. Apalagi kita membaca di Istana Negara itu juga ada proses reinkarnasi nepotisme yang dulu di era Orde Baru sudah dilarang dalam salah satu TAP MPR,” kata Busyro usai audiensi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, hal ini justru mengalami pembangkitan kembali secara lebih mengeras, yakni dinasti politik nepotisme. “Itu kemudian berefek langsung maupun tidak langsung terhadap proses-proses penegaan hukum di negara kita,” tuturnya.

Busyro kemudian menjelaskan ada tiga hal yang dibahas dalam pertemuan bersama Nawawi hari ini. Pertama, soal kemunculan istilah “Blok Medan” pada sidang kasus dugaan tindak pidana pencucian uang eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, yang menyeret nama Wali Kota Medan sekaligus Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, beserta putrinya, Kahiyang Ayu. 

Kedua, soal proses seleksi Calon Pimpinan KPK atau Capim KPK. Ketiga, tentang status Firli Bahuri. “Nah tiga poin ini itu menjadi concern kami. Bukan kasus per kasus, tapi itu bagian dari makro yang akan disampaikan dan tidak lepas korelasinya dengan kultur, proses, dan mekanisme politik yang imperium penjungkir balikannya secara tatanan moral etika negara itu justru bersumber dari Istana Negara,” ujar Busyro.

Mantan pimpinan KPK itu juga mengungkap bahwa pertemuannya dengan Nawawi berlangsung selama dua setengah jam. Menurut dia, Nawawi menunjukkan sikap terbuka kepada para aktivis antikorupsi yang hadir hari ini. “Beliau terbuka sekali dan prihatin sekali dengan apa yang kami sampaikan dan akan ditindaklanjuti,” kata dia.

Pertemuan ini turut dihadiri beberapa pegiat antikorupsi lain, di antaranya Penasihat KPK periode 2005-2013, Abdullah Hehamahua; Pimpinan KPK periode 2015-2019, Saut Situmorang; dan mantan penyidik KPK sekaligus Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus