Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Pengadaan baju dinas 50 anggota DPRD Kota Tangerang menjadi sorotan karena bahan merek ternama Louis Vuitton dan ongkos jahitnya total mencapai Rp 1,2 miliar. Rinciannya Rp 675 juta untuk pengadaan bahan pakaian dinas dan Rp 600 juta untuk ongkos jahit.
"Itu belum termasuk potong pajak," ujar Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, Selasa 10 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gatot membantah jika mahalnya biaya pengadaan baju dinas 50 anggota DPRD Kota Tangerang itu karena penggunaan bahan dari merek desainer asal Prancis Louis Vuitton. "Dalam pembahasan kami tidak menyebut merek. Merek muncul justru setelah pemenang lelang diumumkan dan jadi ramai," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gatot mengakui jika anggaran pakaian dinas DPRD Kota Tangerang tahun ini lebih mahal dibanding tahun lalu. Ini karena jumlah pakaian dinas DPRD bertambah dari 4 setel menjadi 5 setel per orang. "Spesifikasi bahan memang lebih baik dan harga bahan memang sedang tinggi," ujarnya.
Pengadaan pakaian dinas 50 anggota DPRD Kota Tangerang kini menjadi polemik. Selain nilainya fantastis, bahan pakaian yang digunakan berasal dari sejumlah merek ternama seperti Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian (PDH), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).
Gatot mengatakan dengan anggaran sebesar itu, 50 anggota DPRD akan mendapatkan 5 seragam dinas PSL, PSR, PSH, PDH plus setelan jas. "Baju per pasang dijahit Rp 2,3 juta."
Menurut, Gatot anggaran baju dinas yang terbuat dari bahan bermerek Louis Vuitton dan merek terkenal lain tersebut langsung ditransfer ke tukang jahitnya. "Kami mah tinggal pakai," kata Gatot.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Baju Dinas DPRD Tangerang dari Louis Vuitton, Ketua DPRD: Kami Sendiri Heran