Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Kisah Sukses Bernard Arnault, Bos LVMH Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Sosok Bos LVMH Bernard Arnault. Bisnis fashion mengantarnya menjadi orang terkaya ketiga di dunia.

5 September 2024 | 20.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bernard Arnault seorang pengusaha, miliarder, dan kolektor seni asal Prancis. Melansir dari Forbes per 1 September 2024, dia merupakan orang terkaya ketiga di dunia di bawah nama Jeff Bezos sebagai pendiri raksasa e-commerce Amazon. Kekayaan bersih Bernard Arnault saat ini adalah US$ 209,2 miliar. Angka ini turun 3,34 persen atau sekitar US$ 7,2 dari periode sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia merupakan Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan barang mewah terbesar di dunia, LVMH Moet Hennessy-Louis Vuitton SE (LVMH). Dia berhasil membawa LVMH menjadi pusat kekuatan global barang mewah yang mengendalikan merek-merek berkelas, seperti Louis Vuitton (LV), Christian Dior, dan Givenchy.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, bagaimana profil Bernard Arnault yang merupakan orang terkaya di dunia dan bos dari LVMH tersebut?

Melansir dari Investopedia Bernard Arnault lahir pada 949 di sebuah kota industri di utara Prancis, Roubaix. Bakatnya sebagai pebisnis turun dari ayahnya Jean Leo Arnault yang merupakan seorang pemilik perusahaan terkemuka yakni Ferret-Savinel yang bergerak di bidang teknik sipil dan properti. Sedang ibunya Marie Joseph Savinel  adalah seorang seniman musik piano.

Kehidupan pribadinya, Bernard menikah dengan Anne Dewavrin pada 1973 dan memiliki dua orang anak, yakni Delphine dan Antonie. Sayangnya, pernikahan tersebut kandas pada 1990 dan keduanya pun memutuskan untuk berpisah.

Tak lama setelah itu, Bernard menikah lagi dengan seorang pianis konser asal Kanada, Helene Mercier. Dari pernikahannya ini, Bernard dikaruniai tiga orang anak, yakni Frederic, Alexandre, dan Jean.."

Perjalanan Bisnis Bernald Arnault

Bernard yang merupakan lulusan teknik dari École Polytechnique pada 1971 memulai karier sebagai insinyur dan pengembang properti di perusahaan teknik sipil. Di samping itu Arnault berusaha membujuk ayahnya untuk menjual bisnis konstruksi dan meningkatkan investasi di bidang real estat.

Pada 1976, Arnault memimpin langkah ke sektor real estat yang dijalaninya. Arnault kemudian menggantikan ayahnya sebagai CEO pada 1977 dan sebagai ketua pada tahun 1978. Pencapaian tersebut membuatnya menjadi pewaris penuh atas usaha keluarganya di usia yang masih sangat muda yakni 29 tahun. 

Pada tahun 1984 ia mulai menunjukkan taring di dalam dunia bisnis dengan membeli perusahaan Boussac yang saat itu sedang mengalami bangkrut. Begitu masuk ke LVMH langkah Arnault selanjutnya adalah merebut kuasa Dior. Ia saat itu memanfaatkan memanfaatkan perseteruan yang terjadi terus-menerus antara kedua CEO untuk mengamankan kepentingan pengendali dan kemudian menggulingkan kedua CEO tersebut.

Setelah berhasil merebut Dior Arnault menjual sebagian besar aset lainnya dan menginvestasikan kembali uang tunai tersebut ke target mewah berikutnya: Moët Hennessy dan Louis Vuitton, dua perusahaan Prancis ikonik yang bergabung menjadi LVMH pada tahun 1987. 

Selama tiga dekade berikutnya, ia menggabungkan aset Boussac yang sudah tidak beroperasi (termasuk Dior) dengan merek LVMH dan puluhan perusahaan yang diakuisisi dengan pendapatan sebesar €86,2 miliar (sekitar $93 miliar) pada tahun 2023. Kini Arnault telah menjadi CEO, dan pemegang saham mayoritas LVMH dengan jabatan yang masih dipegangnya hingga Juli 2024. 

Di bawah kepemimpinannya, penjualan dan laba perusahaan LVMH masing-masing tumbuh sebesar 5 dan 15 kali lipat dari nilai pasar. Melansir laman Startup Talky, pada tahun 2021 perusahaan ini memiliki lebih dari 175.000 karyawan dan 179 negara yang menghasilkan pendapatan US$ 68,54 miliar. Selain itu, perusahaan ini juga mengendalikan 75 merek bergengsi dan memiliki jaringan ritel lebih dari 5.500 toko di seluruh dunia.

Selama terjun di dunia bisnis, Bernard dijuluki sebagai “serigala berbaju kasmir” karena kepiawaiannya dalam akuisisi di pasar saham. Dia bahkan mengakuisisi banyak perusahaan lain, seperti Givenchy, Guerlain, Marc Jacobs, Sephora, Emilio Pucci, Fendi, Loro Piana, Nicholas Kirkwood, Thomas pink, PM Williams, EDUN, Moynat, dan Donna Karen.

TIARA JUWITA | RADEN PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus