Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan berlantai tiga di Pondok Pesantren Al Madaroh, Kampung Loji, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat roboh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibatnya belasan santri tertimpa bangunan. Delapan orang luka serius, sementara delapan lainnya diduga masih berada di reruntuhan bangunan dan masih dalam proses evakuasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolsek Pacet Ajun Komisaris Galih mengatakan, robohnya bangunan pesantren itu belum diketahui penyebab yang pasti.
Galih menduga, bangunan ambruk karena dimakan usia. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 16 Januari 2021 setelah para santri melaksanakan salat Maghrib.
"Delapan orang berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Cimacan untuk mendapatkan pertolongan medis, seorang di antaranya dirujuk ke RSUD Cianjur karena mengalami luka patah di bagian tangan," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu.
Hingga tadi malam, polisi bersama TNI, relawan, dan warga sekitar masih berusaha mengevakuasi delapan santri yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Galih berharap, delapan santri dapat dikeluarkan dari reruntuhan bangunan dalam kondisi selamat.
"Kami bersama anggota koramil, Armed 5 Cipanas, relawan, dan warga sekitar masih berupaya mengevakuasi delapan santri lainnya," kata Galih.
Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan pihaknya telah mengirim petugas ke lokasi dengan peralatan lengkap untuk pencarian korban.
Pihaknya baru mendapat laporan sementara tentang delapan orang yang telah berhasil dievakuasi, seorang di antaranya mengalami luka serius.
BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan alat berat jika dibutuhkan untuk penanganan kejadian itu.
"Kami belum bisa memastikan penyebab robohnya bangunan ponpes, namun saat ini petugas bersama relawan dari dua kecamatan sudah meluncur ke lokasi. Kami masih melakukan pendataan guna memastikan berapa orang yang ada di dalam bangunan," katanya.
Proses evakuasi masih terus dilakukan petugas untuk mencari santri yang diduga masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan pesantren tersebut.