Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Banjir Bekasi Rendam 152 Gedung Sekolah

Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat merendam sedikitnya 152 gedung sekolah. Dokumen dan fasilitas sekolah rusak.

6 Januari 2020 | 08.29 WIB

Pengendara melintasi sisa lumpur akibat diterjang banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 Januari 2020. Banjir mencapai lima meter dan membuat warga menunggu bantuan di atap rumahnya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Pengendara melintasi sisa lumpur akibat diterjang banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 Januari 2020. Banjir mencapai lima meter dan membuat warga menunggu bantuan di atap rumahnya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bekasi - Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat merendam sedikitnya 152 gedung sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama (SMP). Dinas pendidikan Kota Bekasi melaporkan banyak dokumen penting sekolah hanyut terbawa arus air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Banyak dokumen yang terendam tidak bisa diselamatkan karena sekolah lagi libur. Kejadiannya juga malam, kalau siang mungkin bisa diselamatkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, Ahad, 5 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sejumlah dokumen penting itu, kata dia, seperti nilai dan administrasi sekolah. Adapun rapor sebagian besar masih berada di tangan siswa. Selain dokumen penting, sebut Inayatullah, peralatan kantor juga ikut rusak seperti komputer. "Kalau bangunan roboh tidak ada," katanya.

Inayatullah mengklaim hampir 90 persen sekolah yang terendam banjir telah dibersihkan. Dengan demikian, gedung dapat dipakai saat hari pertama masuk sekolah, yakni Senin, 6 Januari 2020.

Menurut dia, ada beberapa sekolah yang masih dalam proses pembersihan, seperti di Vila Jatirasa dan Pondok Gede Permai. "Kemungkinan belum bisa kondusif satu atau dua hari, karena jalan untuk masuk ke sekolah itu juga masih becek," kata Inay.

Inayatullah menyebut belum dapat menghitung kerugian sekolah akibat banjir yang terjadi pada Rabu-Kamis pekan lalu. "Kami belum menghitung. Pastinya fasilitas seperti komputer itu paling banyak terendam," sebut dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengidentifikasi banjir parah tersebar di 93 titik di 12 kecamatan. Jumlah rumah yang terendam mencapai 104 ribu dengan jumlah jiwa terdampak mencapai 366 ribu.

ADI WARSONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus