Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat merendam sedikitnya 152 gedung sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama (SMP). Dinas pendidikan Kota Bekasi melaporkan banyak dokumen penting sekolah hanyut terbawa arus air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak dokumen yang terendam tidak bisa diselamatkan karena sekolah lagi libur. Kejadiannya juga malam, kalau siang mungkin bisa diselamatkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, Ahad, 5 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah dokumen penting itu, kata dia, seperti nilai dan administrasi sekolah. Adapun rapor sebagian besar masih berada di tangan siswa. Selain dokumen penting, sebut Inayatullah, peralatan kantor juga ikut rusak seperti komputer. "Kalau bangunan roboh tidak ada," katanya.
Inayatullah mengklaim hampir 90 persen sekolah yang terendam banjir telah dibersihkan. Dengan demikian, gedung dapat dipakai saat hari pertama masuk sekolah, yakni Senin, 6 Januari 2020.
Menurut dia, ada beberapa sekolah yang masih dalam proses pembersihan, seperti di Vila Jatirasa dan Pondok Gede Permai. "Kemungkinan belum bisa kondusif satu atau dua hari, karena jalan untuk masuk ke sekolah itu juga masih becek," kata Inay.
Inayatullah menyebut belum dapat menghitung kerugian sekolah akibat banjir yang terjadi pada Rabu-Kamis pekan lalu. "Kami belum menghitung. Pastinya fasilitas seperti komputer itu paling banyak terendam," sebut dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengidentifikasi banjir parah tersebar di 93 titik di 12 kecamatan. Jumlah rumah yang terendam mencapai 104 ribu dengan jumlah jiwa terdampak mencapai 366 ribu.
ADI WARSONO