Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan banjir di Senayan dan Graha CIMB pekan lalu disebabkan mulut air yang kecil. Akibatnya volume hujan yang besar mengalir di jalan tidak dengan cepat masuk ke saluran air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena memang lokasinya agak cekung. Kami lihat itu mulut air kan kecil jadi air mau masuk itu ngantri," kata Juaini saat rapat penanggulangan banjir dengan Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 23 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juaini mengatakan saluran air sedalam dua meter di kawasan Senayan itu bersih dari sampah. Saluran air juga tak penuh air.
"Berarti memang kemarin air yang masuk itu jadi agak lamban karena mulutnya kecil," ujar dia.
Untuk banjir di Graha CIMB Niaga yang menggenang hingga ke dalam bangunan, menurut Juaini terjadi karena saluran air gedung bermasalah. Menurut Juaini, pengelola gedung sudah mengakui masalah tersebut.
"Makanya dia (pengelola) kan langsung minta maaf. Pipa-pipa itu jadi tersumbat, airnya jatuh ke lobi," ucap Juaini.
Sebanyak 27 titik banjir tercatat di Ibu Kota setelah hujan deras sekitar dua jam pada Selasa, 17 Desember 2019. Banjir di Senayan tercatat mencapai 40 sentimeter padahal kawasan itu sebelumnya tak pernah terendam banjir.