Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Banjir Jakarta, 5 Rumah Ambruk dan Hanyut di Cipinang Melayu

Sedikitnya lima rumah ambruk dan hanyut di Cipinang Melayu saat terjadi banjir Jakarta.

27 Februari 2020 | 15.02 WIB

Tembok kamar di rumah penduduk RT 02 RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ambruk diterjang banjir, Selasa, 25 Februari 2020. ANTARA
Perbesar
Tembok kamar di rumah penduduk RT 02 RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ambruk diterjang banjir, Selasa, 25 Februari 2020. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta masih menyisakan duka bagi warga. Sedikitnya lima rumah ambruk dan hanyut di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur saat Kali Sunter meluap pada Selasa kemarin. 

"Rumah milik tetangga saya bernama Mujianto hanyut terbawa sungai. Yang hanyut sebagian saja karena di kolongnya banyak simpan bambu," kata Marsin (62 tahun) di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rumah yang beralamat di RT 01 RW 04 Cipinang Melayu itu hilang separuh akibat terbawa arus Kali Sunter dan hanya menyisakan puing genteng rumah. Sementara pemiliknya masih mengungsi di Masjid Raya Universitas Borobudur, Jakarta Timur.

Luapan Kali Sunter yang dilaporkan merendam rumah penduduk hingga setinggi dua meter juga mengakibatkan tembok di tiga rumah ambruk akibat derasnya arus kali. Salah satunya adalah tembok kamar di rumah milik Susanto (63) yang beralamat di RT 02 RW 04. "Kalau dihitung kerugian tembok yang ambruk paling sekitar Rp 600.000 di luar ongkos pembuatan," kata Susanto.

Rumah Susanto berdiri tepat di bantaran Kali Sunter yang hanya dipisahkan oleh jalan setapak selebar dua meter. Dua unit bangunan rumah di seberang sungai pun hancur diterjang luapan sungai.

Ketua RW 04, Irwan Kurniadi, mengatakan banjir juga membuat tembok pembatas lahan Universitas Borobudur di Jalan Haji Nurul Iman ambruk. "Ambruknya kemarin, sekitar pukul 05.00 WIB pas banjir, tapi enggak ada korban. Ini tembok pembatas aset lahan Universitas Borobudur," katanya.

Menurut Irwan, tembok pembatas tersebut baru saja diperbaiki karena saat banjir Jakarta tanggal 1 Januari 2020 lalu juga ambruk diterjang arus. Tembok dengan tinggi sekitar 1,5 dan panjang 50 meter ambruk dan puingnya menghalangi akses Jalan Haji Nurul Iman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus