Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggal, dan Sigi di provinsi Sulawesi Selatan yang menelan korban tewas hampir seribu orang mendorong masyarakat internasional memberikan bantuan, baik dalam bentuk dana maupun bantuan nonfinansial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk memimpin koordinasi bantuan internasional.
Baca: Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Kekurangan Makanan dan Air
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wiranto menjelaskan, 18 negara telah menawarkan bantuan yakni Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Australia, Malaysia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan Cina.
Selain itu sedikitnya 2 lembaga internasional sudah menawarkan bantuan, yakni Uni Eropa dan badan PBB untuk Program Pembangunan, The United Nations Development Programme atau UNDP. Begitu juga bantuan kemanusiaan dari the AHA Centre, badan ASEAN untuk bantuan kemanusiaan yang telah bekerja di provinsi Sulawesi Tengah.Kawasan Masjid Baiturrahman pasca-gempa dan tsunami di daerah Taman Ria, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu, yang diikuti dengan tsunami, membuat ribuan rumah rusak dan menewaskan ratusan orang. ANTARA
Dari 18 negara itu, beberapa di antaranya secara terbuka menyampaikan kepada media massa tentang jenis bantuan yang diberikan untuk meringankan para korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi.
Palang Merah Singapura atau SRC termasuk yang pertama menyatakan secara terbuka menggalang dana publik sebesar Rp 543 juta untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Baca: Korban Jiwa Gempa dan Tsunami Palu Nyaris 1.000 Orang
"SRC akan mengirimkan bantuan, yang berangkat pada Selasa, 2 Oktober 2018, dalam misi enam hari. Kiriman ini untuk membantu PMI dan mendistribusikan pasokan bantuan kepada korban bencana yang terlantar," kata Sekretaris Jenderal SRC, Benjamin William yang dilansir The Straits Times, Senin, 01 Oktober 2018.
Selain Singapura, beberapa negara anggota ASEAN lainnya mengirimkan bantuan kemanusiananya sebesar Rp 2,5 miliar. Adapun Thailand mengirimkan bantuan kemanusiaannya sebesar Rp 6 miliar.
Uni Eropa memberikan bantuan kemanusiannya sebsar 1,5 juta euro atau sekitar Rp 26 miliar untuk membantu korban dan pemulihan kerusakan infrastruktur disebabkan gempa dan tsunami di Sulawesi Selatan.
"Kami bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia. Pendanaan kami akan membantu yang paling rentan dan membantu menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air dan sanitasi serta persediaan medis," tulis pernyataan Komisaris untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, Christos Stylianides, seperti dilansir dari situs European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations, ec.europa.eu, 1 Oktober 2018.Warga negara asing (WNA), yang merupakan korban selamat gempa dan tsunami Palu-Donggala, tiba di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, setelah dievakuasi menggunakan pesawat Hercules, Senin, 1 Oktober 2018. ANTARA
Baca: Bantuan Bencana Gempa dan Tsunami Palu Dicegat Warga di Donggala
Amerika Serikat, Australia, Prancis, Swiss, Ceko, Norwegia, dan Arab Saudi sudah menghubungi pemerintah untuk menawarkan bantuan kemanusiaan.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi Global News menjelaskan bahwa AS telah mengirimkan banyak responden darurat dan pasukan militer untuk membantu Indonesia.
Hingga hari ini, bantuan kemanusiaan untuk pemulihan korban dan perbaikan infrastruktur di provinsi Sulawesi Tengah masih mengalir dari negara-negara yang telah berkomitmen memberikan bantuan.
Presiden Jokowi hari ini, 2 Oktober 2018 menuturkan dirinya menerima telepon dari Raja Salman bin Abdulaziz yang menyampaikan duka dan menawarkan bantuan untuk penanganan pascagempa dan tsunami.
Menurut Jokowi, bantuan kemanusiaan yang mengalir dari berbagai negara menandakan Indonesia tidak sendirian menghadapi bencana.
"Tawaran serupa datang dari para pemimpin dunia. Ini pesan kuat bahwa kita tidak sendirian menghadapi masa-masa sulit ini," kata Jokowi menanggapi bantuan asing yang terus mengalir akibat gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi di provinsi Sulawesi Selatan
REUTERS | STRAITS TIMES |