Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat suara soal isu tunawisma di Ibu kota yang menjadi sorotan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan. Wagub DKI itu mengatakan Pemprov DKI memang tak pernah membuat kebijakan yang melarang orang untuk datang dan menetap di Jakarta dalam rangka mengadu nasib.
Meski tak melarang orang mengadu nasib di Ibu Kota, Riza Patria mengatakan setiap orang yang hendak ke Jakarta harus memiliki tujuan dan kepastian pekerjaan yang jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wagub DKI menyebut warga yang datang dan menetap di Ibu Kota biasanya memiliki masalah di daerah asalnya. “Harapan kita ke depan setiap daerah itu bisa memastikan warganya sejahtera,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, hari ini, Selasa, 5 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan itu disampaikan Ahmad Riza Patria menanggapi persoalan tumawisma yang ditemukan Menteri Sosial Risma saat blusukan di sejumlah daerah di Jakarta.
Risma menawarkan kepada tunawisma yang ditemuinya untuk tinggal di penampungan Kemensos. Politikus PDI Perjuangan itu juga menawarkan tunawisma di DKI, untuk pulang ke kampung halamannya.
Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta menyambut baik upaya yang dilakukan Risma. Ia mengatakan kalau persoalan kemiskinan, tunawisma, dan pengangguran memang menjadi pekerjaan rumah bersama.
Baca juga: Risma Blusukan Temui Tunawisma di Ibu Kota, Fraksi PDIP DKI Beri Penjelasan
Wagub DKI Jakarta memastikan Pemprov DKI Jakarta memiliki program yang baik untuk mengatasi masalah kemiskinan, tunawisma dan pengangguran, khususnya di era pandemi Covid-19. Ia mencontohkan anggaran Rp 5,3 triliun untuk penanggulangan pandemi yang salah satunya dialokasikan untuk jaring pengaman sosial. “Jadi besar komitmen kami terkait masalah-masalah sosial,” tutur dia.