Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank DKI Fidri Arnaldy menyebut, pihaknya akan meningkatkan keamanan dan komunikasi kepada nasabah. Tujuannya utnuk mencegah serangan siber seperti yang menimpa BSI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami wajib memberikan layanan terbaik dengan terus meningkatkan komunikasi yang baik dengan tingkat kehati-hatian, apa yang harus dilakukan oleh nasabah dengan media info Bank DKI," kata dia saat dihubungi, Jumat, 12 Mei 2023, dilansir dari ANTARA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, serangan siber ransomware dikabarkan membuat layanan BSI kacau balau. Nasabah bank milik pemerintah itu tak bisa menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mobile banking sejak Senin, 8 Mei 2023.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengkonfirmasi adanya serangan terhadap sistem IT BSI. Beberapa nasabah BSI pun kecewa.
Demi mencegah kejadian ini terjadi pada Bank DKI, Firdi menuturkan, perusahaannya sudah memiliki pusat kontrol atau command center yang dilengkapi standar keamanan industri keuangan.
Dia mengklaim, Bank DKI menyiapkan keamanan siber dengan infrastruktur teknologi informasi dan sistem tata kelola terkini. "Command center (pusat kontrol) Bank DKI memonitor seluruh sistem dan termasuk untuk keamanan siber," ujarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak banyak mengomentari dugaan serangan siber ransomware pada BSI. Dia hanya menuturkan, bank milik daerah, Bank DKI, dapat mengantisipasi serangan serupa.
"Tadi sudah lapor di lantai 8 Suryo Pranoto Bank DKI memiliki command center antara lain yang bisa mengantisipasi itu," ucapnya saat ditemui di Gedung Learning Center PT Bank DKI, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Mei 2023.
Pilihan Editor: Heru Budi Sampaikan Cara Bank DKI Antisipasi Serangan Siber Ransomware, Hindari Kejadian BSI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.