Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berapa Banyak Darah yang Keluar selama Menstruasi?

Selain darah, wanita yang menstruasi juga biasanya mengeluarkan cairan lain, termasuk lendir dan jaringan rahim.

21 Juni 2021 | 12.05 WIB

Ilustrasi menstruasi. Theconversation.com
Perbesar
Ilustrasi menstruasi. Theconversation.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi umumnya berlangsung 3-7 hari. Darah yang keluar setiap harinya tidak sama banyaknya. Sulit memperkirakan berapa banyak darah yang keluar selama menstruasi dari pembalut, tampon, atau menstrual cup. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tampon serap biasa biasanya dapat menampung 6 hingga 9 gram darah, tetapi kebanyakan orang menggantinya sebelum benar-benar penuh. Plus, mungkin orang tidak menggunakan jenis produk perawatan menstruasi yang sama untuk menyerap atau menampung darah selama haid. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi, karena penasaran berapa banyak jumlah darah yang dikeluarkan selama suatu periode, lebih baik tanya ke ahlinya. Dokter spesialis kesuburan di New York, Lucky Sekhon, mengatakan bahwa rata-rata orang yang mengalami menstruasi kehilangan darah kurang dari 80 mililiter selama menstruasi. Jumlah itu setara dengan lima sendok makan atau sepertiga cangkir. 

Selain darah, wanita yang menstruasi juga biasanya mengeluarkan cairan lain, termasuk lendir dan jaringan rahim, yang menambah volume darah. Itulah yang membuat pengukuran jumlah darah yang keluar menjadi tambah rumit.

Namun, sebagian orang yang mengalami menstruasi berdarah lebih dari tujuh hari dan mungkin kehilangan lebih dari 80 mililiter darah per siklus. Sekhon mengatakan kondisi pendarahan sedang hingga berat yang berlangsung lebih dari seminggu ini dikenal sebagai menoragia.

Menurut Klinik Cleveland, dua tanda yang terkait dengan menoragia adalah mengganti pembalut atau tampon setelah kurang dari dua jam atau mengeluarkan gumpalan darah yang berukuran seperempat atau lebih besar. Cleveland Clinic juga mengatakan bahwa menoragia dapat menyebabkan anemia.

Jika mengalami hal tersebut dan mengalami tanda-tanda anemia selama menstruasi, Sekhon menyarankan menemui dokter untuk memeriksakan kadar zat besi dan hemoglobin. Tanda-tanda anemia antara lain lemah dan lesu, sesak napas, palpitasi atau jantung berdebar, pucat pada wajah, dan kelelahan ekstrem atau intoleransi olahraga.

Baca juga: 4 Alasan Kamu Perlu Mencatat Siklus Menstruasi Setiap Bulan

POPSUGAR | HEALTHLINE 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus