Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pemerintah DKI Jakarta menggunakan berbagai cara untuk menggaet warga lansia ikut vaksinasi Covid-19.
Setelah pendaftaran online dan lewat organisasi, pengurus RT ikut diminta menggencarkan pendataan dan sosialisasi.
Pengurus RT juga diminta mendampingi warga yang kesulitan mendaftar via Internet.
JAKARTA -- Pemerintah DKI Jakarta terus memperbaiki pendataan warga lansia peserta vaksinasi Covid-19. Berlangsung sejak Jumat pekan lalu, imunisasi ini mengandalkan data Kementerian Kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksinasi bagi warga berusia di atas 60 tahun ini merupakan bagian dari program nasional tahap kedua. Tahap pertama, yang menyasar tenaga medis, dimulai bulan lalu. Lansia menjadi prioritas karena termasuk kelompok rentan. Di tahap kedua, penyuntikan juga membidik pedagang pasar dan pekerja publik dengan pertimbangan memiliki mobilitas dan tingkat interaksi tinggi. Sebagai gambaran, jatah bagi manula di Jakarta sekitar 60 ribu dosis, dan pedagang 10 ribu dosis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain lewat data Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI membuka pendataan secara paralel lewat organisasi perangkat daerah. "Misalnya, jalur ASN berkoordinasi dengan BKD (Badan Kepegawaian Daerah)," kata Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kemarin.
Melengkapi berbagai jalur tersebut, Dinas Kesehatan menggerakkan satuan tugas penanganan Covid-19 tingkat rukun tetangga dan rukun warga. Petugas menyadari banyak warga lansia yang kesulitan jika harus mendaftar secara online. Pengurus RT diminta mendampingi mereka supaya kegagapan teknologi tersebut tidak menjadi penghalang vaksinasi.
Guru antre untuk vaksinasi Covid-19 di SMA 70 Bulungan, Jakarta Selatan, 24 Februari kemarin. TEMPO / Hilman Fathurrahman W.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, juga meminta pengurus RT membantu proses vaksinasi ini sejak tahap awal, yaitu mendata warga lansia di lingkungan masing-masing. Saat mendata, mereka diminta sekaligus mensosialisasi dan mengajak warganya ikut dalam program nasional tersebut. Menurut Wiku, hal ini perlu dilakukan sebagai respons atas kritik soal minimnya sosialisasi vaksinasi tahap kedua ini.
Wiku mengatakan terdapat dua mekanisme imunisasi Covid-19 bagi lansia, yaitu melalui fasilitas kesehatan dan vaksinasi massal via instansi. Pada cara pertama, para warga lansia perlu mendaftar di situs Kementerian Kesehatan (www.kemkes.go.id) atau Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) (www.covid19.go.id).
Tahap ini dinilai rawan mengingat banyaknya warga lansia yang kurang memahami Internet. Maka, Wiku berharap petugas, terutama di level RT/RW, membantu calon peserta. "Terutama bagi mereka yang kesusahan mengakses laman pendaftaran," ujarnya.
Pada skema kedua atau vaksinasi massal, Wiku melanjutkan, instansi yang bersangkutan perlu mendaftar di Kementerian Kesehatan atau dinas kesehatan setempat. Dengan demikian, warga lansia bisa terhindar dari kesulitan pendaftaran online.
Warga yang sudah terdaftar, baik lewat mekanisme pertama maupun kedua, tinggal mendatangi fasilitas kesehatan sesuai dengan waktu dan lokasi yang tertera pada undangan--yang diperoleh setelah pendaftaran. Di Jakarta, lokasi penyuntikan tersebar di 69 rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.
Organisasi dan instansi juga bisa mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan untuk menggelar vaksinasi di lokasi tertentu yang mempermudah akses para warga lansia. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan ada beberapa organisasi yang mengumpulkan para lansia di satu lokasi yang kemudian dijadikan tempat imunisasi. Diantaranya adalah Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Di mana pun lokasi penyuntikan, Riza mengingatkan peserta untuk tetap memperhatikan protokol jaga jarak dan menghindari kerumunan. Dia optimistis vaksinasi tahap kedua ini berjalan lancar. "Sampai saat ini, kami belum terima keluhan-keluhan," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo