Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Berebut Panggung Kampanye

15 Maret 2004 | 00.00 WIB

Berebut Panggung Kampanye
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

SEBUAH teratak didirikan di tengah Lapangan Parkir Timur Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Spanduk, umbul-umbul, dan bendera Partai Amanat Nasional (PAN) telah dikerek menghiasi awang. Seperangkat "mesin halo-halo" juga sudah selesai diuji coba. Rencananya, esok harinya, ribuan kader dan simpatisan partai berlambang matahari terbit itu akan berkonvoi sepanjang 30 kilometer—dari Surabaya ke Sidoarjo.

Hajatan ini direncanakan menyambut Ketua Umum PAN Amien Rais, yang akan membuka kampanye perdananya. Eh, masalah muncul menjelang petang. Surat izin yang dinantikan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sidoarjo tak kunjung keluar. Ya, kantor itulah yang berhak mengeluarkan izin pemakaian stadion!

Apa boleh buat, kampanye di stadion itu harus dibatalkan. "Kami kecewa," kata Budiharto Tasmo, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jawa Timur. Betapa tidak. Sudah jauh-jauh hari partainya memilih tempat itu sebagai "lokasi awal" kampanye Amien Rais di Jawa Timur. Lalu mengapa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sidoarjo tak memberikan izin?

Rupanya, lokasi yang sama akan digunakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang menghadirkan juru kampanye andalannya, Hidayat Nurwahid, pesohor dangdut Rhoma Irama, calon anggota legislatif PKS DPR Suripto, dan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso. "Selain itu, PAN kalah duluan dengan PKS," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sidoarjo, Achmad Sholeh.

PKS memang "menang selangkah" dari PAN: mengajukan permohonan izin sehari lebih dulu, setelah mengantongi izin kampanye dari Kepolisian Daerah Jawa Timur. Sebetulnya, selain menyediakan parkir timur Stadion Gelora Delta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo menyediakan Stadion Jenggolo untuk lokasi kampanye. Tapi Stadion Jenggolo kurang diminati karena letaknya tidak strategis, di samping daya tampungnya yang tak seberapa.

Bisa dimaklumi jika Stadion Gelora Delta menjadi rebutan. "Sayangnya, tak semua partai bisa berkampanye di situ, karena ada 24 partai, sedangkan kampanye hanya 21 hari," kata anggota KPU Sidoarjo, Zainal Abidin. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Timur, Rofik Munawar, mengaku baru tahu lokasi yang diincar partainya itu juga dilirik PAN. "Kami baru tahu hari itu kalau PAN ternyata kepingin berkampanye di situ," ujarnya.

Rebutan tempat favorit untuk kampanye ternyata memang tak bisa dihindarkan. Di Jakarta, hampir semua partai mengincar Gelora Bung Karno, lapangan bola Blok S, Lapangan Lebak Bulus, dan lapangan eks Bandar Udara Kemayoran. "Partai-partai besar ngotot dengan pilihan lokasi mereka, yang juga ternyata dipilih partai lain," kata Juri Ardiantoro, Ketua Sosialisasi Kampanye KPU DKI Jakarta.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan PKS, misalnya, memperebutkan Gelora Bung Karno sebagai tempat kampanye terbuka pada putaran terakhir, 30 Maret. Kedua partai mengklaim akan "tampil abis" dalam kampanye terakhir mereka di Ibu Kota. PKS akan mengusung Hidayat Nurwahid, Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, dan Rhoma Irama. Sedangkan PDIP akan menghadirkan ketua umumnya yang juga presiden, Megawati Soekarnoputri.

Akibatnya, KPU DKI Jakarta dibuat pusing. Setelah sepekan menggelar rapat maraton, kedua partai itu diminta berunding sendiri. Hasilnya, menurut Ketua KPU DKI Jakarta, Mohammad Taufik, keduanya akan berkampanye bergantian. "PKS memakai Gelora Bung Karno pukul 08.00-12.00 WIB, sedangkan PDIP pukul 14.00-16.00 WIB," kata Taufik.

Pembagian waktu ini cukup berisiko, mengingat kemungkinan bertemunya massa kedua partai. Mengatur massa di lokasi yang berbeda saja lumayan sulit, apalagi di lokasi yang sama dengan beda waktu yang relatif singkat. Tapi Taufik yakin gesekan antara massa PDIP dan PKS pada kampanye terakhir di Jakarta tak bakal terjadi.

Ia menganggap selisih waktu dua jam cukup aman bagi massa kedua partai untuk keluar-masuk Senayan. Apalagi sudah ada jaminan kedua partai akan menaati aturan main. Termasuk rela berbagi tata panggung dan sound system. Mudah-mudahan.

Widiarsi Agustina, Bernarda Rurit, Kukuh S. Wibowo (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus