Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Dari Hobi Jadi Ladang Cuan

Merakit Gunpla bukan sebatas hobi. Ada yang menjadikannya sebagai ladang untuk mencari cuan.

22 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Komunitas Gundam Bandung Advance di Bandung, Jawa Barat, 20 Oktober 2023. TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Komunitas Gundam Bandung Advance di Bandung, Jawa Barat, 20 Oktober 2023. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Sejumlah pehobi Gunpla menjadikan hobinya sebagai ladang bisnis untuk meraup cuan.

  • Ada yang membuka jasa perakitan hingga pengecatan Gunpla.

  • Namun ada penyedia jasa perakitan Gunpla yang mengalami penurunan jumlah pelanggan.

Menekuni teknik pengecatan ulang atau repaint serta modifikasi (custom) Gundam plastic model kit (Gunpla) tidak hanya menjadi hobi dan menyokong prestasi di perlombaan. Bagi sebagian anggota komunitas Gundam Bandung Advance, kemampuan repaint dan custom bisa menjadi sumber penghasilan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mochamad Harier Rizki, misalnya, sejak 2020 membuka jasa pengecatan Gunpla. Berawal dari pesanan seorang klien dan hasilnya dinilai memuaskan, bisnisnya berlanjut sampai sekarang. Pemesannya kebanyakan dari Jawa Tengah dan Jakarta setelah berkenalan di Facebook.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam pengecatan Gunpla, menurut Harier, ada kepuasan tersendiri. Proses ini juga bisa menegaskan detail, serta untuk kebutuhan bisnis ataupun lomba. Fungsi lainnya adalah membuat badan Gunpla kinclong hingga tampak seperti berbahan metal, bukan plastik.

Biaya pengecatan bergantung pada jenis dan ukuran Gunpla. Untuk model kategori perfect grade robot bersayap setinggi 30 sentimeter berskala 1/60, ongkos pengecatannya Rp 2 juta. Berbeda lagi tarif membuat Gunpla custom untuk kompetisi dunia. "Seharga Rp 10-15 juta dengan lama pembuatan satu tahun," ujarnya.

Berbagi waktu dengan kuliah, ia mengerjakan pengecatan dari Jumat hingga Ahad. Selain dari pesanan, terkadang ia mengecat koleksinya untuk dijual. Kini Gunpla miliknya ada 15 buah. "Untuk bisnis, lumayan. Tapi belum bisa menutup penuh untuk uang kuliah, paling untuk jajan," ujarnya.  

Ilustrasi merakit gundam. Tempo/Bintari Rahmanita

Pemasukannya sebesar Rp 2,5-5 juta per bulan. Adapun pengecatan memakan waktu seminggu hingga sebulan. Agar kliennya tidak terlalu lama menunggu, Harier membatasi hanya dua pesanan per bulan. 

Berbeda dengan Harier, Kodrat Kusumah alias Oda menjadikan bisnis Gunpla sebagai ladang penghasilan utama. Sempat bekerja sebagai supervisor lapangan sebuah vendor perusahaan telekomunikasi selama tiga tahun, ia lalu beralih profesi sebagai pengecat dan pembuat Gunpla custom selama empat tahun terakhir. 

Dalam sebulan, dia mengerjakan lima Gunpla koleksi pemesan. "Lebih asyik ini karena penghasilannya sama (dengan pekerjaan dulu) dan lebih bebas," kata lulusan teknik informatika Universitas Padjadjaran pada 2014 itu. Enggan menyebut angka, penghasilannya di atas upah minimum regional Jakarta sebesar Rp 4,9 juta. Ia pun kini lebih sibuk mengerjakan Gunpla orang lain daripada miliknya. 

Sophie juga berangkat dari hobi sebelum meraih cuan dari aktivitas ini. Ia mengenal dan memulai hobi merakit bodi robot-robot sejak 2015. Pada 2018, perempuan 28 tahun itu mulai mengiklankan diri sebagai builder atau penyedia jasa merakit model kit Gundam lewat akun Facebook dan Instagram @rakitgundamjogja. "Saat itu banyak waktu nganggurnya," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Oktober lalu.

Awalnya Sophie hanya menyediakan jasa merakit. Lewat komunitas penghobi Gunpla yang ia ikuti, Komunitas Gundam Jogja, Sophie mendapat banyak ilmu seputar model kit Gundam. Tak sekadar kumpul-kumpul, komunitas itu juga menggelar kegiatan semacam kelas singkat merakit hingga mengecat ulang mainan robot Gundam. Saat kumpul-kumpul, ada pemateri yang didatangkan untuk berbagi ilmu dengan anggota komunitas.

Setidaknya ada empat jasa yang ia layani menyangkut utak-atik Gunpla. Dari merakit, membuat detail (panel lining), memasang decal, hingga mengecat ulang. Ia memasang harga beragam berdasarkan tingkatan (grade) Gunpla. Dari grade yang paling sederhana, yaitu super-deformed (SG), early grade (EG), high grade (HG), real grade (RG), master grade (MG), hingga yang paling rumit perfect grade (PG).

Untuk merampungkan Gunpla dengan grade SD, Sophie hanya butuh waktu 30 menit. Sedangkan untuk grade HG bisa 2-4 jam dan MG selama 5-7 jam.

Anggota Komunitas Gundam Jogja, Shopie. Dok. Instagram/@rakitgundamjogja

Perakitan model kit Gundam grade SD dipatok seharga Rp 30 ribu, HG dan EG Rp 75-200 ribu, MG dan RG Rp 100-300 ribu, serta PG Rp 250-300 ribu. Sedangkan untuk tarif pengecatan ulang, Sophie tak membuat daftar khusus lantaran ongkosnya bergantung pada jumlah warna dan grade. Untuk satu warna, ia mematok harga Rp 50 ribu. "Biasanya untuk harga repaint langsung negosiasi dengan pelanggannya," tutur lulusan D-3 Elektronika Instrumentasi Universitas Gadjah Mada itu.

Mulai akhir 2018, Sophie membuka jasa repaint. Pada masa itu, jasa merakit Gunpla sudah cukup ngetren. Bahkan ada yang membuka usaha jasa besar dengan peralatan lebih lengkap. Sophie bertahan di kelas rumahan. Namun pelanggannya cukup ramai. "Mungkin karena harganya lebih murah ketimbang usaha yang besar-besar."  

Peralatan merakit milik Sophie tak lengkap, sebatas peralatan dasar. Misalnya nipper, semacam tang potong khusus untuk model kit. Ada juga cutter untuk memotong bagian-bagian Gunpla dari cetakannya. Tak ketinggalan amplas, lalu nail polisher yang membuat model kit Gundam tampak kinclong.

Sophie menganjurkan penggunaan meja khusus dalam merakit model kit Gundam. Salah satunya agar komponen Gunpla yang mungil-mungil tak tercecer, terselip, bahkan hilang. Selain itu, supaya builder lebih berfokus menggarapnya. "Apalagi kan pakai alat tajam, ya," ujarnya. Sebab, ia terpaksa pernah dijahit jarinya gara-gara robek terkena cutter

Tantangan lainnya adalah harus sabar dan telaten. Ia merakit Gunpla milik sendiri ataupun orang lain dengan sepenuh hati. Dalam sebulan, setidaknya ada tiga model kit Gundam pelanggan yang ia utak-atik. Pernah juga satu pelanggan membawa enam boks Gunpla untuk dirakitkan. Dalam sebulan, omzetnya bisa mencapai Rp 600-800 ribu. 

Kunci sukses bisnisnya adalah profesional. Selanjutnya telaten, yang terlihat pada rakitan Gunpla yang rapi. "Semua orang bisa ngerakit model kit Gundam, tapi tak semuanya telaten," katanya. Kiat berikutnya adalah kepercayaan. Misalnya, jika builder berjanji akan merampungkan perakitan dalam satu hari, ia harus memenuhinya.  

Namun, sejak masa pandemi, usaha jasa rakit model kit Gundam menyepi. Tak terkecuali usaha Sophie. Untuk mendapat satu pelanggan dalam satu bulan saja, susahnya bukan main. "Bagaimanapun Gunpla kan bukan kebutuhan primer, ya," ujarnya.

Rata-rata pelanggannya mahasiswa dan pekerja yang sibuk. Mereka menggunakan jasa rakit Gunpla karena tidak punya waktu atau takut untuk merakitnya. Takut rusak, misalnya. "Yang bapak-bapak juga banyak. Kan mereka penghobi Gundam juga." 

ANWAR SISWADI (BANDUNG) | PITO AGUSTIN RUDIANA (YOGYAKARTA)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus