Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petugas gabungan UPK (Unit Pengelola Kecamatan) Badan Air Manggarai masih membersihkan tumpukan sampah di pintu air Manggarai. Sampah yang didominasi batang pohon dan bambu itu terbawa dari hulu Kali Ciliwung saat hujan deras turun dua hari belakangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan Antara, sejak pukul 10.30 WIB, pembersihan tersebut tidak hanya dilakukan di pintu air Manggarai namun juga di saluran yang dilewati oleh kayu-kayu itu. Satu buah eskavator diturunkan di Jalan Tambak untuk mengarahkan sampah- sampah ke arah pintu air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada juga tiga alat berat lainnya yang dioperasikan di pintu air untuk mengangkut sampah-sampah itu. "Sudah dari pukul 09.00 WIB ini dibersihkan," kata salah satu petugas UPK Badan Air Manggarai yang ditemui di Jalan Tambak, Kamis, 10 Oktober 2019.
Hingga saat ini, proses pengangkatan sampah-sampah kayu itu masih terus dilakukan oleh petugas. Sebelum dimasukkan ke truk sampah, sampah itu akan dikeringkan di penampungan sementara di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Setelah itu, sampah-sampah itu akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang, Bekasi. Hingga berita ini diturunkan, status pintu air Manggarai berada di tahap siaga IV dengan ketinggian air 630 sentimeter.
Kepala UPK Badan Air Manggarai Yayat Supriyatna mengatakan petugasnya telah bersiap selama satu bulan terakhir menjelang musim hujan dan jika terjadi kenaikan dari Bendung Katulampa. Hingga Rabu sore, petugas telah mengangkut sekitar 2.084 meter kubik sampah yang menumpuk di pintu air Manggarai.