Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lebak- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengingatkan masyarakat di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan terhadap angin kencang sehubungan dengan masa pancaroba. "Kita berharap peralihan musim dari hujan ke musim kemarau tidak menimbulkan bencana alam," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Ahad, 28 Februari 2021.
Potensi bencana angin kencang sangat berpeluang jika memasuki masa pancaroba dari hujan ke musim kemarau yang biasanya ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Cuaca buruk tentu sangat berpotensi terjadi bencana alam di antaranya angin kencang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Sebabkan Dua Pohon Tumbang di Duren Sawit
Sebelumnya, angin puting beliung menerjang lima kecamatan hingga 12 rumah rusak berat, Sabtu, 26 Februari. Ada di antaranya tertimpa pohon tumbang, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
BPBD Lebak meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana angin kencang untuk mengurangi risiko kebencanaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, angin kencang melanda 14 Kecamatan antara lain adalah Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Rangkasbitung, Maja, Curugbitung, Muncang, Wanasalam, Cibadak, Gunungkencana, Cibeber, Cigemblong, Cijaku, Panggarangan dan Bayah.
"Kami mengimbau warga yang tinggal di daerah itu meningkatkan kewaspadaan angin puting beliung.”
Selama masa pancaroba juga ada potensi banjir pemukiman, banjir bandang dan longsor. Lokasi rawan longsor dan banjir tersebar di 19 titik di antaranya Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cikulur, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang, Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, Bojongmanik, Banjarsari, Cijaku, Leuwidamar, dan Cimarga.
“Ribuan keluarga di wilayah itu menempati hunian berdekatan dengan bantaran aliran sungai, perbukitan serta pegunungan.”
Selain angin kencang, banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak awal 2020 mengakibatkan sembilan orang meninggal dan ribuan warga mengungsi, karena tinggal di daerah rawan bencana alam. "Kami minta relawan dan warga terus meningkatkan kewaspadaan selama masa peralihan cuaca itu agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujar Pebby.