Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bukan trem bukan bis, tapi krl & krd

Kereta rel listrik (krl) & kereta rel diesel (krd) angkutan kota warga jakarta selain bis kota. menjangkau kawasan jabotabek. pemunculan kereta listrik (trem), pernah di tahun 1925-an. (kt)

10 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKARANG disuguhkan pilihan lain bagi warga kota Jakarta untuk menghindari bis kota yang selalu sesak. Itulah Kereta Rel Listerik (KRL) dan Kereta Rel Diesel (KRD). Berpangkalan utama di Stasiun Kota, angkutan penumpang umum yang mulai beroperasi sejak 29 Agustus lalu itu, akan menjangkau kawasan Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tanggerang-Bekasi). Kelahiran jenis angkutan ini merupakan hasil penelitian Mass Rapid Transit Study sejak bertahun-tahun lampau. Tapi juga merupakan pemunculan kembali kereta listerik (trem) yang pernah diperkenalkan Pemerintah Hindia Belanda sejak 1925 dan mati oleh berbagai sebab di tahun 1962. Maksud melahirkan angkutan ini bagi Jakarta dan sekitarnya tentu untuk menguasai kekurangan angkutan yang selama bertahun-tahun ini menjadi masalah pokok Ibukota RI ini. Sebab menurut perkiraan dengan adanya KRL dan KRD sekitar 100.000 orang penumpang akan terangkut setiap hari. Meskipun jumlah ini belum memadai namun paling tidak telah meringankan beban sekitar 2.500 buah angkutan umum yang selama ini harus memboyong 1,5 juta penumpang di Jakarta. Hingga bukan satu hal yang mustahil pula, jika pada saatnya angkutan kereta ini akan berjubel penumpang juga. Dengan tarif jauh-dekat Rp 50 per penumpang, setiap set (KRD 12 set, atau 24 gerbong -- dan 5 set KRL atau 20 gerbong) masing-masing dapat membawa 566 dan 272 orang penumpang. Sudah Diperhitungkan Setiap 15 menit sekali rangkaian kereta itu akan membelah lalu-lintas Jakarta melewati jalur-jalur Jatinegara-Tanjungpriok, Jatinegara-Pasar Senen-Jakarta Kota, Jatinegara-Gambir-Jakarta Kota dan Tanggerang/Tanah Abang-Jatinegara. Plus jurusan Depok, Bogor, Karawang, Bekasi dan Purwakarta dengan jadwal yang masih terbatas. Dan semua ini akan berarti bahwa akan terdapat pengaruh pada kelancaran lalu-lintas kendaraan dalam kota Jakarta, khususnya di seputar pintu-pintu kereta yang akan dilewati rangkaian KRL maupun KRD. "Kemacetan-kemacetan lalu-lintas sudah diperhitungkan" jawab Soekotjo, Sekretaris Tim Pengendalian Angkutan Kota Jakarta/Jabotabek. Bagaimana? "Sudah dipersiapkan begitu rupa pengaturannya hingga jika kemacetan itu tak bisa dihindarkan setidaknya bisa dikurangi" tambah Soekotjo. Karenanya, katanya, petugas-petugas PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) di pintu-pintu KA sudah diberi petunjuk-petunjuk mengaturnya. Misalnya, mereka harus menutup pintu kereta tak begitu lama sebelum kereta lewat. Begitu pula di tempat-tempat yang keadaan lalu-lintasnya rawan akan ditempatkan petugas-petugas DLLAJR. Bahkan jika dipandang perlu, menurut Soekotjo, kereta-kereta luar kota dapat dihentikan di batas kota dan para penumpangnya dapat melanjutkan perjalanan ke dalam kota dengan kereta angkutan kota itu. Soekotjo tampaknya tak mau menjanjikan apa-apa bahwa kemacetan kereta angkutan kota itu tak akan lebih mengusutkan lalu-lintas kota. Ia hanya menyebutkan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan kota ini tak berdiri sendiri-sendiri. Misalnya, bagaimana kaitan KRL dan KRD dengan bis-bis kota, dengan keadaan lalu-lintas bahkan dengan angkutan antar kota. Semua itu sudah digodok oleh Tim Pengendali katanya. Bagaimana persisnya hasil penggodokan itu, agaknya memang tak perlu diungkapkan. Sebab masih harus dilihat buahnya di hari-hari mendatang ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus