Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kejutan utju

Wali kota utju djunaedi memperbaharui kaki lima di berbagai jalan di kota bandung. kejutan bagi warga kota. dikira alun alun lebih dulu memperoleh perbaikan. (kt)

10 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK sedikit warga kota Bandung menilai pembuatan dan pembaharuan kakilima (trotoir) di berbagai jalan di kota ini sebagai sebuah kejutan dari Walikota Utju Djunaedi. Tepat tidaknya penilaian ini tak diungkapkan. Tapi mungkin karena dari semula warga kota ini selalu menunggu-nunggu perubahan wajah alun-alun oleh Utju, sebagaimana dilakukan oleh beberapa walikota sebelumnya. Ternyata Utju tidak menjamah alun-alun. "Cukup yang sekarang saja" ucapnya suatu ketika. Namun walikota ini belum juga banyak berbuat untuk melebarkan jalan serta mengusut kekacauan lalu-lintas. Soal pelebaran jalan tak perlu ditanyakan terlalu panjang lebar, sebab toh akan muncul alasan yang itu-itu juga: kurang biaya. Adapun soal lalu-lintas hampir sama saja: sedang dalam penelitian sebuah tim. Ingkar Jika begitu, dari mana Utju mendapat biaya pembuatan kaki-lima itu? Ternyata di samping berasal dari kas kotamadya sendiri, sebagian besar dari swadaya masyarakat. Artinya berasal dari sumbangan para pemilik toko di sekitar kaki-lima itu. Sumber TEMPO di Balaikota Bandung menyebut, dari 27 buah jalur kaki-lima yang dibuat maupun diperbaiki, 18 buah jalur di antaranya dibiayai warga di sekitarnya. Meskipun tahap permulaan pembenahan kaki-lima itu sudah selesai pertengahan Agustus lalu, tak berarti seluruhnya telah berjalan lancar. Walikota Utju misalnya mengeluh, bahwa ada di antara beberapa warganya yang mengingkari janji. Maksudnya, semula sudah menyatakan sanggup membiayai perbaikan kaki-lima di depan tokonya, ternyata menolak ketika ditagih. Ditunjukkan umpamanya pembuatan kaki-lima di Jalan Jenderal Sudirman. "Apa dikira Pemda Bandung tak mampu?" kata Utju dengan jengkel. Maka iapun menunjukkan kemampuannya dengan mengeluarkan biaya dari kas balaikota. "Lain kali jangan begitu. Jika sanggup bilang sanggup, kalau tidak terus teranglah" ucap Utju lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus