Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dunia digital belum benar-benar membunuh kaset pita.
Kaset pita masih menjadi incaran penikmat musik dan kolektor.
Sejumlah toko kaset di berbagai kota masih bergeliat.
Rilisan musik analog, seperti kaset pita, masih belum kehilangan penikmatnya di tengah gempuran kemajuan zaman. Pengamat musik David Tarigan mengatakan, meski sempat ditinggalkan, kaset kini memiliki tempat lagi. Pasalnya, kaset pita, yang secara tradisional dulunya menjadi format utama dalam industri rekaman, kini kembali dalam dunia hipster. “Menjadi sesuatu yang lebih eksklusif dan terbatas. Datang dengan narasi barunya, ini yang diapresiasi dan dihidupi generasi Z dan Alpha,” ujar David.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan masih adanya peminat kaset pita, sejumlah toko musik di berbagai daerah pun tetap hidup. Berikut lokasi berburu kaset pita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bursa Kaset Pita
Duta Suara
Toko musik di Jalan Agus Salim atau Jalan Sabang ini pernah mengalami masa kejayaan pada 1980. Bahkan pernah menjadi lokasi kumpul kawula muda Jakarta. Gerai ini sempat memiliki 14 cabang di berbagai tempat, termasuk di pusat belanja ternama di Ibu Kota. Namun, pada pertengahan periode 2000, Duta Suara terpaksa menutup satu per satu cabangnya dan bertahan hanya dengan satu toko di Jalan Sabang.
Basement Blok M Square
Lantai paling bawah mal yang berada di Jakarta Selatan ini menjadi salah satu spot berburu kaset. Koleksi kaset pita di sana cukup lengkap, baik yang baru maupun bekas.
Jembatan Item Jatinegara
Kawasan ini menjadi surga pasar loak bagi kolektor barang bekas, termasuk kaset pita. Harga per kaset dibanderol cukup murah, mulai dari Rp 5.000. Namun, Anda harus sabar saat mencari kaset-kaset incaran. Sebab, barang-barang di sini ditumpuk menjadi satu.
Jalan Cihapit
Jalan di Kota Bandung ini merupakan salah satu tempat yang menawarkan dagangan berbagai macam barang bekas, termasuk kaset pita musik dari musikus dalam hingga luar negeri.
Toko Musik DU 68
Gerai rilisan fisik yang berada di Jalan Dipati Ukur Nomor 68, Bandung, ini berdiri sejak 2000. Selain kaset pita, toko ini menjual compact disk, DVD, dan piringan hitam.
Kurnia Ilahi
Toko kaset ini termasuk yang legendaris di Kota Solo karena sudah berusia 70 tahun. Gerai yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 3, Kecamatan Banjarsari, ini sebelumnya bernama Harapan Musik. Pada era kejayaannya, toko musik ini memiliki beberapa cabang. Namun yang bertahan sisa dua toko. Selain di Jalan Diponegoro, cabang lainnya berada di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Toko Musik Luwes
Nama toko musik ini tak asing bagi kolektor kaset pita di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Toko itu kerap menjadi rujukan utama bagi yang senang mengoleksi rilisan fisik atau album musik berupa kaset maupun cakram padat. Gerai ini berada di Krapyak Wetan RT 11 Nomor 385, Bantul.
FRISKI RIANA | BERBAGAI SUMBER
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo