Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut berduka cita atas meninggalnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif. Riza berharap dosa-dosa diampuni dan segala ibadahnya diterima.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semoga husnul khotimah. Mari kita teruskan perjuangan," kata Wagub DKI itu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buya, menurut dia, adalah sosok yang cerdas dan berintegritas. Politikus Partai Gerindra itu menganggap Buya tokoh yang layak untuk diteladani.
"Tokoh bangsa yang luar biasa," ujar Riza.
Kabar wafatnya Buya Syafii pertama kali disebar oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md melalui akun Twitter resminya, @mohmahfudmd.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Tlh wafat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah pd hr ini jam 10.15 di Yogyakarta," cuit dia.
Buya wafat di usia ke-87 pada hari ini pukul 10.15 WIB. Salah satu tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta, Evita, menyampaikan Buya dirawat sejak 14 Mei dengan kondisi serangan jantung kedua.
Buya sebelumnya sempat mengalami serangan jantung pada medio awal Maret 2022. Kondisinya sempat membaik, sehingga menjalani pengobatan dan kontrol berkala secara rutin di rumah sakit itu.
Usai tindakan kataterisasi jantung, kondisi mantan Ketua PP Muhammadiyah pun membaik. Bahkan dokter sudah merencanakan Buya boleh pulang.
Akan tetapi, pada Kamis sore, 26 Mei 2022, Buya Syafii mengeluhkan nyeri dada dan sesak nafas. Dia mengalami serangan jantung ketiga, sehingga tim dokter kembali merawatnya di ruang gawat darurat.
Baca juga: Mengenang Buya Syafii Maarif, Anak dari Kampung Nagari Sumpur Kudus