Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makanan Indonesia banyak yang diolah menggunakan minyak goreng. Dari ayam goreng, gorengan, bahkan tumis-tumisan sayuran juga menggunakan bahan itu. Jadi jangan heran jika minyak jelantah jadi salah satu limbah dapur yang paling banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Minyak goreng jarang digunakan sampai habis. Setelah dipakai beberapa kali, minyak goreng jadi berubah warna dan kotor, lalu menjadi limbah. Paling gampang adalah membuangnya ke saluran pembuangan, tapi ternyata itu menimbulkan konsekuensi yang ekstrem.
SeQuential, sebuah perusahaan di West Coast, Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri dalam daur ulang minyak goreng bekas dan pembuangan yang tepat, memiliki beberapa metode pilihan yang harus diterapkan. “Pembuangan minyak goreng bekas yang tidak benar, seperti membuang ke saluran pembuangan, berbahaya. Lemak akan membeku menjadi gumpalan yang menempel pada pipa. Jika ini terjadi, maka saluran pembuangan akan mengalami penyumbatan yang parah,” demikian tertulis di situs perusahaan itu. Metode pembuangan ini juga dapat mengakibatkan masalah lain bagi lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak cara untuk membuang minyak goreng bekas atau jelantah dengan lebih aman, seperti berikut ini.
1. Gunakan kembali
Minyak goreng bekas bisa digunakan kembali. Caranya, biarkan minyak mendingin hingga suhu kamar, saring dengan kain tipis, dan tuangkan ke dalam wadah kedap udara. Penyaringan mungkin perlu dilakukan beberapa kali sampai benar-benar bersih. Setelah bersih, minyak goreng binsa digunakan sampai dua kali. Gunakan satu atau dua hari setelah disaring.
2. Tempatkan di wadah
Jika hanya sedikit minyak goreng yang tersisa, kemungkinan tidak cukup untuk didaur ulang. Maka, biarkan dingin lalu tuangkan ke dalam wadah bekas seperti kotak susu. Sebelum membuang wadah berisi minyak, pastikan ada sesuatu yang menyerap di tempat sampah seperti tisu atau sisa makanan.
3. Tambahkan minyak goreng ke kompos
Jika menggunakan minyak untuk memasak makanan nabati, cobalah menambahkannya ke tempat sampah kompos. Serangga dan cacing senang. Tapi jangan melakukannya dengan minyak jelantah bekas memasak daging karena itu akan mengundang tikus.
4. Buat pestisida
Pernahkah melihat gigitan serangga kecil pada daun tanaman? Nah, sisa minyak mungkin jadi trik untuk mencegah gigitan serangga. Campurkan sedikit minyak dan air ke dalam botol semprot dan semprotkan daun-daun itu untuk menyingkirkan serangga. Pastikan minyaknya bekas digunakan menggoreng makanan nabati.
Saat ini banyak komunitas yang mengumpulkan minyak goreng bekas untuk diubah menjadi sabun cuci. Atau, jika ada, cari restoran yang memiliki metode untuk membuang bahan berbahaya dengan benar, mungkin bisa membantu.
Baca juga: 5 Pemanfaatan Minyak Jelantah Guna Pangkas Pencemaran Lingkungan
REAL SIMPLE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.