Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pondok Pesantren Nurul Haramain di Lombok memberdayakan santri-santri perempuan untuk mengelola sampah secara mandiri.
Pengasuh pesantren mengajari santri perempuan menyetir mobil bak terbuka untuk mengangkut sampah ke tempat pembakaran.
Tuan Guru Hasanain Juaini membangun insinerator berkapasitas 1,5 ton supaya pesantren besutannya bisa mengolah sampah.
NADIRA sudah duduk di belakang kemudi mobil bak terbuka saat tiba jam istirahat sekolah, Sabtu pagi, 23 April lalu. Bersama empat kawannya, santri perempuan Pondok Pesantren Nurul Haramain di Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ini bersiap menyisir 35 titik penampungan sampah di pondok putri dan putra. "Ndak jijik, kok. Ini sudah amanah," kata Nadira, siswi kelas II madrasah aliyah pesantren itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo