Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Choipan hidangan khas orang Tionghoa. Choipan juga termasuk makanan khas Bangka Belitung dan Kalimantan Barat. Dalam bahasa Hakka, choipan berrti kue berisi sayuran. Di Kalimantan Barat, seperti Pontianak dan Singkawang, choipan identik sebagai hidangan kudapan saat Cap Go Meh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cap Go Meh yang dilakukan setelah perayaan Imlek, bertepatan 15 hari setelah Tahun Baru Cina itu. Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh identik dengan beberapa hidangan makanan untuk bersantap bersama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang artinya malam kelima belas. Seperti namanya, cap go meh masih dalam rangkaian perayaan Imlek setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Cina.
Berikut bahan dan cara membuat choipan dikutip dari Cookpad.
Bahan kulit
15 sendok makan tepung beras
5 sendok makan Tepung Tapioka
Setengah sendok teh garam
Setengah sendok teh gula pasir
3 sendok makan minyak goreng
Bahan isi
1 bengkuang ukuran besar
3 sendok makan udang rebon atau ebi
5 siung bawang merah
5 siung bawang putih
Secukupnya garam
Secukupnya gula pasir
Secukupnya lada putih bubuk
Bahan minyak bawang
150 mililiter minyak goreng
15 siung bawang putih (cincang kasar)
Bahan cocolan
20 buah cabai rawit
3 cabai merah keriting
3 siung bawang putih
500 mililiter air
1 sendok makan tapioka dicairkan dengan 2 sendok makan air hangat
2 sendok makan gula pasir
Secukupnya garam
4 buah jeruk nipis
Cara membuat choipan
1. Membuat minyak bawang
Goreng bawang putih cincang sampai kuning keemasan. Angkat.
2. Membuat cocolan
Cabai dan bawang putih dihaluskan menggunakan blender. Taruh di panci ditambahkan air, masak sebentar dengan api kecil, beri perasan air jeruk. Ditambahkan gula dan garam. Jika sudah agak mendidih ditambahkan larutan tapioka, aduk tidak perlu sampai kental. Saring supaya tidak berampas.
3. Membuat isi choipan
Bawang, udang rebon, garam, gula, dan lada dihaluskan. Serut bengkuang.Tumis bumbu halus, lalu masukkan bengkuang, aduk merata, coba rasanya, masak hingga setengah matang. Taruh di wadah yang berlubang bolong lalu diberi alas piring supaya air dari keluar.
4. Membuat kulit choipan
Tepung beras dan tapioka dicampur di atas wajan. Ditambahkan 500 mililiter air sambil perlahan diaduk sampai semuanya larut. Masak larutan tepung dengan api kecil, sambil diaduk hingga mengental.
Jika sudah kental seperti bubur sumsum ditambahkan 3 sendok makan minyak goreng, aduk merata, masak lagi dengan api kecil hingga air di adonan berkurang. Angkat dan disisihkan tunggu sampai uap panas hilang dan agak dingin.
5. Membentuk dan mengisi choipan
Tepung tapioka kering untuk membaluri tangan agar adonan tidak lengket ketika mencetak. Ambil sedikit adonan, dibulatkan kemudian dibuat pipih hingga tipis, Beri isian bengkuang, lipat adonan, dirapatkan kedua ujung adonan. Buat hingga adonan kulit dan isian habis.
6. Mengukus choipan
Saat mengukus diberi alas daun pisang yang sudah dioles minyak. Masukkan adonan kukus selama 8 menit. Jika sudah matang, beri sedikit minyak bawang saat masih di dalam tempat mengukus.
7. Angkat dan disajikan di piring.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.