Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cileungsi Zona Paling Merah Covid-19 di Kabupaten Bogor

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyatakan Kecamatan Cileungsi sebagai zona paling merah penularan virus corona.

10 Juni 2020 | 04.30 WIB

Bupati Bogor sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin. (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Perbesar
Bupati Bogor sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyatakan Kecamatan Cileungsi sebagai zona paling merah penularan virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Di Cileungsi terdapat 62 pasien Covid-19, paling banyak dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jabar, Syarifah Sofiah melalui pesan singkat, Selasa, 9 Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pasalnya, jumlah pasien Covid-19 di kecamatan tersebut meningkat drastis sejak dua pekan terakhir.

Angka tersebut menyusul pasien di kecamatan sebelahnya, yakni Gunung Putri yang kini terdapat 33 pasien.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa masih ada sisa lima kecamatan di Kabupaten Bogor yang menjadi wilayah berisiko tinggi penularan virus corona.

"Lima kecamatan itu Gunung Putri, Bojonggede, Cileungsi, Cibinong, dan Tajur Halang," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.

Pasalnya, sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional secara parsial pada 5 Juni 2020, Pemkab Bogor mengklasifikasikan 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor berdasarkan tingkat risiko penularan virus corona.

Tercatat ada sebanyak 28 kecamatan berisiko sedang, dan tujuh kecamatan berisiko rendah yaitu Tanjungsari, Tenjo, Tenjolaya, Sukamakmur, Sukajaya, Cijeruk, dan Jasinga.

"Kami telah melakukan perhitungan dengan menggunakan enam variabel untuk mendapatkan hasil tingkat kewaspadaan tingkat kecamatan dengan kategori rendah, sedang dan tinggi," kata dia.

Ade Yasin mengatakan, angka reproduksi efektif Kabupaten Bogor masih 1,2 poin berdasarkan Bappenas, sehingga belum bisa melaksanakan fase kenormalan baru atau new normal yang angka reproduksi efektifnya harus di bawah 1 poin.

"Kami terus melakukan upaya untuk menekan angka reproduksi, melalui penambahan jumlah rapid test dan swab di lokasi-lokasi keramaian, melakukan tracking, mewajibkan penggunaan masker dan upaya lainnya," kata Ade Yasin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus