Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Roni Aidil awalnya merupakan rekanan pengadaan barang di lingkungan TNI AU.
Roni Aidil mulai menjadi rekanan di Basarnas pada 2021, saat Henri Alfiandi jadi Kepala Basarnas.
Roni Aidil terhubung dengan TNI AU karena faktor keluarga.
JAKARTA – Bangunan rumah dua lantai nomor 11 itu terlihat paling mencolok di antara deretan rumah di Blok AG Perumahan Depok Mulya III, Beji, Depok, Jawa Barat. Bagian paling menonjol dari bangunan ini adalah pagar rumah setinggi 1,5 meter yang dilengkapi cantelan pot tanaman. Aneka bunga tumbuh di pot tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentuk graha tersebut juga cukup unik. Bangunan rumah menyerupai pesawat terbang. Bangunan seluas 500 meter persegi ini berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 3.000 meter persegi.
“Bangunan rumah ini memang bentuknya seperti pesawat jika dilihat dari atas,” kata seorang warga Blok AG Perumahan Depok Mulya III, Kamis, 27 Juli 2023.
Rumah tersebut milik Roni Aidil, Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama. Alamat kediaman Roni diketahui dari akta PT Kindah.
Rumah Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama, Roni Aidil, di Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat, 27 Juli 2023. TEMPO/Imam Hamdi
Roni menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menangkapnya bersama Koordinator Administrasi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Letnan Kolonel Afri Budi Cahyanto, Selasa lalu. Ia lantas ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan suap terhadap pejabat Basarnas.
KPK menyebutkan Roni sudah menyuap Afri Budi dan Kepala Basarnas 2021-2023, Marsekal Madya Henri Alfiandi, sehubungan dengan pengadaan barang di Basarnas. Afri Budi dan Henri juga ditetapkan menjadi tersangka, yang berperan sebagai penerima suap.
Selain ketiganya, Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati, Mulsunadi Gunawan, dan Direktur Utama PT Intertekno Grafika Sejati, Marilya, ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya diduga ikut menyuap Henri dan Afri Budi.
KPK membeberkan tiga proyek Basarnas tahun anggaran 2023 yang menjadi bancakan mereka. Ketiga proyek tersebut antara lain pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan, public safety diving equipment, dan remotely operated vehicle (ROV) untuk kapal nasional SAR Ganesha.
Perusahaan Roni mengerjakan dua dari tiga proyek tersebut. Dua proyek itu adalah pengadaan public safety diving equipment senilai Rp 17,4 miliar dan pengadaan robot bawah air untuk kapal nasional SAR Ganesha sebesar Rp 89,9 miliar.
Kantor PT Kindah Abadi Utama di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, 27 Juli 2023. TEMPO/Avit Hidayat
Berdasarkan temuan awal KPK, perusahaan wajib menyetor fee sebesar 10 persen dari nilai kontrak jika memenangi lelang. Fee itu akan diserahkan kepada Henri dan Afri Budi. Komisi proyek tersebut disebut “dana komando”. Adapun Henri dan Afri Budi diduga menerima suap hingga Rp 88,3 miliar.
Saat Tempo menyambangi kediaman Roni pada Kamis kemarin, rumah itu tampak sepi. Tak terlihat ada orang di dalam rumah. Di depan pagar, Tempo memberi salam, tapi tak seorang pun penghuni rumah yang menyahut.
Seorang tetangga Roni mengatakan semua penghuni rumah sudah keluar sejak pagi. Di rumah itu tinggal istri Roni, Dewi Pandanarum, dan putra sulungnya, Muhammad Fadil Wicaksono. Roni mempunyai dua anak. Anak bungsunya masih duduk di bangku kuliah.
Dikutip dari akta PT Kindah Abadi Utama, Roni, Dewi, dan Fadil tercatat sebagai pemilik perusahaan. Mereka masing-masing memiliki 5.652, 50, dan 298 lembar saham. Dewi menjabat komisaris utama dan Fadil sebagai komisaris.
Kolega Roni sesama warga Perumahan Depok Mulya III mengaku tak menyangka pria kelahiran 25 Oktober 1971 itu akan ditangkap KPK dalam urusan pengadaan barang di Basarnas. Sepengetahuan warga Blok AG perumahan itu, Roni merupakan pengusaha yang kerap menggarap berbagai proyek di lingkungan TNI Angkatan Udara.
“Setahu kami, biasanya dia berhubungannya dengan TNI AU,” kata tetangga Roni ini.
Ia mengetahui perusahaan Roni bergerak di bidang penyediaan suku cadang pesawat tempur. Bahkan Roni pernah bercerita kepada warga Blok AG saat perusahaannya menjadi rekanan pengadaan barang di lingkungan TNI Angkatan Udara.
Penjelasan warga Blok AG tersebut selaras dengan profil PT Kindah Abadi Utama yang tertera di situs web perusahaan: Kindah.net. Di situ disebutkan bahwa PT Kindah merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang suku cadang atau perawatan pesawat milik instansi pemerintah. Perseroan ini berdiri pada 13 Desember 2004.
“Selama beberapa tahun terakhir ini, kami telah memasok suku cadang untuk TNI AU dan SAR Indonesia,” demikian tertulis dalam situs web itu.
Tetangga lainnya menduga Roni terhubung dengan TNI Angkatan Udara lewat mertuanya. Mertua Roni merupakan purnawirawan TNI AU dengan pangkat terakhir jenderal bintang dua. “Relasi almarhum mertuanya itu yang diduga membuat Roni menjadi pengusaha sukses di bidang pengadaan peralatan pesawat tempur,” kata dia.
Relasi itulah yang diduga membuat Roni akrab dengan Henri Alfiandi. Sebelum menjadi Kepala Basarnas pada 4 Februari 2021, Henri menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara pada 2020. Satu tahun sebelumnya, ia menjabat Komandan Sekolah Staf Komando Angkatan Udara. Sebelum itu, karier militer Henri lebih banyak di Pekanbaru.
Sejak Henri menjabat Kepala Basarnas, perusahaan Roni juga mulai menjadi rekanan di lembaga kemanusiaan milik pemerintah tersebut. Sesuai dengan yang tertera dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik Basarnas, lpse.basarnas.go.id, PT Kindah Abadi Utama pertama kali menjadi rekanan pengadaan hoist helikopter senilai Rp 11,97 miliar. Saat pelelangan, PT Kindah mengalahkan lima peserta tender lainnya. Dari lima peserta lelang itu, hanya satu perusahaan yang mengajukan penawaran harga. Tapi perseroan tersebut gugur. Menurut catatan panitia, dokumen perusahaan itu tidak lengkap.
Pada tahun yang sama, PT Kindah kembali menjadi rekanan pengadaan public safety diving equipment di Basarnas. Dalam lelang pengadaan barang ini, hanya PT Kindah yang mengajukan penawaran harga dari total tujuh peserta tender.
Dua proyek lain yang digarap PT Kindah berada pada tahun anggaran 2023. Kedua proyek itu adalah pengadaan public safety diving equipment dan ROV untuk kapal nasional SAR Ganesha. Total anggaran keempat proyek tersebut sebesar Rp 134,5 miliar.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Kolonel Penerbang Agung Sasongkojati, mengaku tidak mengenal Roni ataupun PT Kindah Abadi Utama. “Saya malah baru mendengar nama perusahaan itu,” kata Agung. “Kami prihatin dengan kasus ini dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada penegak hukum.”
Kerap Berganti Mobil
Lantai satu rumah Roni Aidil dijadikan tempat parkir kendaraan. Luas area parkir tersebut sekitar 200 meter persegi, yang dapat memuat enam unit mobil.
Saat mendatangi rumah itu, Kamis kemarin, Tempo melihat satu unit mobil terparkir di sana, yaitu SUV BMW X1. Tetangga Roni mengatakan, selain mobil itu, ada lima unit mobil mewah berbagai merek biasa terparkir di kolong rumah. Bahkan satu dari lima mobil itu baru dibeli sebulan lalu, yaitu SUV BMW keluaran terbaru. “Setahun atau dua tahun sekali pasti ada mobil baru terparkir di situ,” kata warga Blok AG ini.
Roni ataupun keluarganya belum berhasil dimintai konfirmasi soal ini. Tempo juga mendatangi kantor PT Kindah Abadi Utama di Jalan Raya Lenteng Agung Nomor 99A, Jakarta Selatan, tapi tak berhasil menemui direksi perusahaan. Roni tak menjawab pertanyaan awak media saat ia keluar dari gedung KPK menuju mobil tahanan, Rabu malam lalu. Ia kini dipenjara di rumah tahanan komisi antirasuah.
IMAM HAMDI | AVIT HIDAYAT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo