Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TERTATIH-TATIH, KH Idris Marzuki menyibak tirai lalu keluar dari bilik tempat pemungutan suara, Rabu pekan lalu. Sambil mencelupkan ujung kelingkingnya ke tinta penanda telah mencontreng, sesepuh pondok di kaki Gunung Klotok itu memandang puluhan santri yang menunggunya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo