Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan debit Kali Ciliwung pada Rabu pagi menyebabkan sampah menumpuk di pintu Air Manggarai. Kepala Satpel Wilayah Kerja Jakarta Pusat Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Farry Andiko mengatakan sampah itu adalah kiriman dari hulu Ciliwung.
Sampah kiriman hulu Ciliwung yang sampai di pintu air Manggarai pada hari ini meningkat hingga 250 meter kubik. Farry mengatakan sampah dari hulu itu terbawa arus air karena pintu air Depok sempat siaga tiga pada Selasa malam, dengan tinggi muka air (TMA) 203 sentimeter.
"Makanya sampah yang terbawa ke pintu air Manggarai volumenya besar," kata Farry di Jakarta, Rabu 20 Oktober 2021.
Menurut Farry, debit air di pintu air Manggarai juga naik menjadi 725 sentimeter pada Rabu dini hari akibat peningkatan debit Ciliwung. Namun status pintu air Manggarai masih siaga empat. Pada Rabu siang, TMA di Manggarai sudah turun ke 655 cm.
Sejak Rabu pagi, sampah yang tersangkut di pintu air Manggarai sudah mulai diangkat. Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan tiga alat berat dan lima mobil pengangkut sampah. "Hampir kelar," ujar Farry.
Sampah yang terbawa Kali Ciliwung hingga pintu air Manggarai beragam, mulai dari sampah rumah tangga, kayu dan batang bambu, plastik, kasur hingga lemari pakaian.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Seribu Bibit Pohon Ditanam di Bantaran Ciliwung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini