Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Deepika Padukone adalah putri pemain bulutangkis terkenal di dunia, Prakash Padukone. Ia sempat mengikuti jejak ayahnya di lapangan bulutangkis. Baru pada usia 16 tahu, dia memilih akting sebagai passion-nya. Dia pun memutuskan hidup mandiri memulai karir di Mumbai, Hollywood-nya para aktor di India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari website pribadinya deepikapadukone, perjalanan akting Deepika Padukone di Bollywood dimulai dengan film Om Shanti Om pada 2007 bersama aktor Shah Rukh Khan. Film ini mengantarkannya ke pengakuan secara nasional dan meraih penghargaan sebagai Best Female Debut di Filmfare Awards. Setelah itu, perempuan 33 tahun ini memerankan hampir 30 film lintas genre, termasuk film box office India. Pada tahun 2017, ia juga melakukan debut peran di Hollywood beradu akting dengan aktor Vin Diesel di xXx: Return of Xander Cage.
Deepika Padukone juga dikenal sebagai aktris dengan bayaran tertinggi mengalahkan Kareena Kapoor, Katrina kaif, dan Anusha Sharma. Menurut Forbes India, Padukone berada di peringkat keempat dengan kekayaan mencapai Rp 230 miliar. Dia menjadi urutan pertama di antara aktris Bollywood lainnya pada 2018.
Istri Ranveer Singh ini tak hanya aktif sebagai aktris, dia juga menjadi model fashion show dan sampul majalah ternama seperti Vogue, Elle, Harper’s Bazaar, Paper hingga Grazia. Pada tahun 2015, dia berkolaborasi dengan Myntra, e-commerce mode di India meluncurkan koleksi All About You. Tema busana kolaborasinya bernuansa klasik, modern dan ceria.
Sejumlah penghargaan telah diraih Deepika Padukone berkat aktingnya. Penghargaan terbaru yang diterimanya adalah Zee Cine Awards merupakan penghargaan untuk industri film Hindi. Dia juga terpilih sebagai Woman of The Year pada ajang Femina Beauty Awards 2019. Majalah Time juga memasukkan nama Deepika Padukone ke dalam daftar 100 Most Influential People in The World di tahun 2018.
Aktor Bollywood Ranveer Singh dan Deepika Padukone, saat berfoto photo-op dalam acara resepsi pernikahannya di Mumbai, India, 28 November 2018. Resepsi pertama Deepika dan Ranveer diselenggarakan di Bangalore atau Bengaluru pada 21 November 2018. REUTERS/Francis Mascarenhas
Bicara pengaruh di dunia, Deepika Padukone salah satu aktris yang jujur bicara kesehatan mentalnya. Di masa puncak karirnya pada tahun 2014, Deepika mulai merasa kosong dan tanpa arah. Dia mengalami sakit, perasaan sedih, dan sakit perut selama berhari-hari. Saat meminta bantuan dari para profesional kesehatan mental, dia didiagnosis mengalami depresi.
Ketika mempelajari penyakitnya sendiri, dia dihadapkan pada dua realitas yang ada di masyarakat. Penyakit mental dianggap topik yang tabu di India sama seperti di tempat lain di dunia. Kemudian kurangnya informasi dan stigma yang melekat pada penyakit mental sehingga mempersulit mereka untuk mencari bantuan.
Menyadari hal itu, dia memutuskan go public pada 2015 tentang penyakit mentalnya. Dia berharap hal itu akan mendorong orang lain yang sama kondisinya untuk segera mencari bantuan.
Enam bulan kemudian, dia mendirikan The Live Love Laugh Foundation (TLLLF). Tujuan utamanya adalah menciptakan kesadaran tentang stres, kecemasan dan depresi, serta mengurangi stigma yang terkait dengan penyakit mental. Pada 2016, TLLLF meluncurkan program kunjungan ke sekolah. Program ini bertujuan untuk mendidik remaja berusia antara 13-17 tahun dan guru-gurunya tentang mengidentifikasi tanda, gejala, dan cara mengatasi kondisistres, kecemasan, maupun depresi.
TLLLF juga mendukung program kesehatan mental pedesaan dengan bermitra dengan Asosiasi Penyandang Cacat di India untuk membantu individu dari kelompok berpenghasilan rendah mengakses perawatan kesehatan mental gratis. Selain pengobatan gratis, juga diberikan penyuluhan dan pelatihan bersinergi dengan skema bantuan pemerintah. Hingga saat ini, TLLLF masih aktif bergerak untuk membantu berbagai lapisan masyarakat di India dari segi preventif maupun kuratif.