Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Demam Berdarah: Pemkot Depok Minta Warga Berantas Sarang Nyamuk

Pemkot Depok mengatakan antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan pengasapan dirasa kurang tepat.

13 Maret 2020 | 15.08 WIB

Seorang Petugas melakukan pengasapan atau fogging di kawasan Kebagusan, Jagakarsa, 6 Februari 2019. Daerah yang terbanyak diserang wabah DBD ialah berada di daerah Jakarta Selatan dengan jumlah 297 kasus DBD. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Seorang Petugas melakukan pengasapan atau fogging di kawasan Kebagusan, Jagakarsa, 6 Februari 2019. Daerah yang terbanyak diserang wabah DBD ialah berada di daerah Jakarta Selatan dengan jumlah 297 kasus DBD. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Depok – Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Depok, Novarita, mengatakan antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan pengasapan atau fooging dirasa kurang tepat. “Kalau tidak tahu caranya, atau sering di fooging, malah membuat nyamuk kebal,” kata Novarita ditemui Tempo, Jumat 13 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ia mengatakan langkah paling tepat dalam mengantisipasi penyebaran demam berdarah adalah dengan memberantas sarang nyamuk. “Tempat-tempat yang dicurigai sebagai sarang nyamuk sebaiknya dihilangkan seperti tumpukan baju dan sebagainya,” sebut Novarita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemerintah Kota Depok juga meminta genangan air jangan dibiarkan terlalu lama agar tidak menjadi sarang nyamuk. “Sebaiknya bak kamar mandi diganti dengan ember agar air lebih mudah dikuras. Kalau bak kan terlalu besar,” tutur Novarita.

Novarita mengatakan masyarakat juga diminta lebih waspada. Bila sudah merasakan demam, ia meminta, agar segera berobat ke layanan kesehatan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Depok menyatakan sejak awal Januari 2020 hingga Maret ini ada sekitar 288 kasus demam berdarah di Kota Depok. Dari jumlah itu tiga diantaranya meninggal dunia.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus