Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Camat Grogol Petamburan Didit Sumaryanta mengatakan pihaknya masih memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan mantan Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo. Pihak kecamatan belum menyimpulkan apakah Agung benar-benar melakukan pelanggaran sehubungan dengan pegawai honorer K-2 yang masuk got.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau sekarang ini posisinya beliau (Agung) masih dalam pemeriksaan. Baru diduga (ada pelanggaran)," kata Didit saat dihubungi, Selasa, 17 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Didit, Agung kini ditugaskan sebagai staf Kecamatan Grogol Petamburan sembari pemeriksaan kasusnya rampung.
Meski begitu, kata Didit, Agung masih memiliki hak sebagai lurah. Sebab, status Agung adalah dibebastugaskan dari jabatan lurah untuk sementara waktu.
Setelah pemeriksaan di tingkat kecamatan beres, Didit mengatakan bakal melapor ke Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi untuk diteruskan ke tingkat provinsi. "Baru saya ambil kesimpulan Pak Agung ada kesalahan atau tidak, sanksinya apa, dan diambil keputusan apakah beliau diganti atau tidak," ujarnya.
Pemeriksaan oleh Kecamatan Grogol Petamburan merupakan tindaklanjut atas hasil temuan Inspektorat DKI Jakarta. Kepala Inspektorat DKI Michael Rolandi mengatakan Agung diduga menyalahgunakan wewenangnya terkait dengan tindakan menceburkan pegawai honorer K-2 masuk got yang viral.
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan memang terindikasi kuat adanya pelanggaran dalam hal ketidakpatutan dalam proses seleksi dengan merendam atau memasukkan teman-teman peserta seleksi (pegawai honorer) ke dalam saluran PHB (penghubung)," ucap Michael di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Desember 2019.
Sebelumnya, sebuah video beredar di Instagram @kabarjakarta1 dengan deskripsi kegiatan pegawai honorer K2 di lingkungan DKI Jakarta yang masuk ke got di Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video dideskripsikan juga bahwa kegiatan tersebut direkam di sebuah got di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.