Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dinas SDA Usulkan Revitalisasi Pompa Air yang Rusak Karena Banjir

Dinas Sumber Daya Air DKI mengusulkan penggantian pompa air ke jenis yang tahan rendaman banjir.

14 Januari 2020 | 07.22 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat 3 Januari 2020. Presiden ingin memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal. Waduk ini dilengkapi dengan pompa yang  fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), dimana air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut. Foto/Biro Pers
Perbesar
Presiden Joko Widodo meninjau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat 3 Januari 2020. Presiden ingin memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal. Waduk ini dilengkapi dengan pompa yang fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), dimana air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut. Foto/Biro Pers

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengusulkan revitalisasi sejumlah pompa air yang rusak karena terendam banjir pada awal tahun ini. Mereka mengusulkan penggantian pompa dengan yang bisa bertahan meskipun terendam air alias submersible.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kemarin ada wacana kami akan merevitalisasi pompa," kata Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Barat Dinas SDA DKI Ciko Tricanescoro saat ditemui di rumah pompa Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ciko menyampaikan, dengan penggantian tersebut, maka seluruh konstruksi rumah perlu diganti. Pompa air submersible dirancang terbenam di dalam air hingga wujudnya tak tampak. Dia memastikan pompa submersible tahan air dan tetap beroperasi meski banjir menerjang.

Pompa submersible berbeda dengan pompa yang saat ini tersedia di Jakarta. Menurut dia, pompa Dinas SDA merupakan jenis lama yang tidak tahan air.

"Jadi tidak bisa terendam. Karena dinamonya itu yang dijaga supaya tidak terendam air," ucap Ciko.

Karena itulah, operator rumah pompa harus mematikan pompa sewaktu banjir melanda awal tahun ini. Tujuannya menghindari korsleting listrik mengingat dinamo dan kabel-kabel pompa yang turut terendam banjir. Ciko menuturkan, pihaknya mementingkan keselamatan petugas.

Menurut Ciko, Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki beberapa poma air submersible. Misalnya di Rumah Pompa Tomang Barat, Jakarta Barat. Ciko berujar air masuk ke rumah pompa Tomang Barat saat banjir kemarin. Namun, pompa tetap beroperasi dan tak rusak.

Sebelumnya, banjir melanda Jabodetabek pada 1 Januari pasca hujan deras. Akibatnya, sejumlah titik di lima kota Jakarta terendam air. Banyak warga yang mengungsi hingga lalu lintas lumpuh. Air mulai berangsur surut. Namun, banjir masih ditemukan di Jakarta Barat pada 7 Januari. Pompa air di beberapa titik disebut tak berfungsi dan nonaktif.

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus