Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik siap bersaing dengan calon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memperebutkan kursi Wagub DKI.
Baca: Calon Wagub DKI, PKS Anggap Tidak Perlu Rembuk dengan Gerindra
Kepercayaan diri mantan narapidana kasus korupsi tersebut kian melesat setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyerahkan persoalan jabatan yang ditinggalkan Sandiaga Uno kepada Taufik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Insya Allah, minggu depan awal November saya akan undang perwakilan PKS untuk bahas kesepakatan," katanya di Gedung DPRD DKI, Kamis 25 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menuturkan pertemuan dirinya dengan PKS sangat penting untuk menyamakan persepsi terkait pemilihan Wagub DKI yang bakal dilaksanakan di DPRD DKI. Mohamad Taufik belum tahu bagaimana reaksi PKS soal dialog itu.
Namun Mohamad Taufik mengaku tak takut apabila benar-benar bertarung. "Kan belum (tahu) reaksinya. Kalau diajak dialog lain lagi. Nanti bertarung di DPRD DKI saja," ujarnya.
Jika mengacu pada UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, calon pengganti Gubernur atau Wakil Gubernur harus diajukan oleh partai politik pengusung untuk ditetapkan oleh Rapat Paripurna melalui mekanisme voting.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menyebut partai hanya mengajukan dua nama calon Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Keduanya ialah Ahmad Syaikhu, mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang juga calon Wagub Jawa Barat, dan Agung Yulianto, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta.
Baca: Gerindra Undang PKS Dialog Soal Cawagub DKI Awal November
Sohibul mengatakan, kedua nama itu tinggal menunggu persetujuan Partai Gerindra. Sementara itu, Mohamad Taufik sangat percaya diri bahwa dia bakal dicalonkan Gerindra sebagai Wakil Gubernur DKI.