Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dishub DKI Jakarta Akan Awasi Truk Trailer Pelabuhan Tanjung Priok dengan STID

Dishub DKI Jakarta dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok akan menggunakan integrasi data identitas truk (STID) untuk mengawasi truk trailer.

18 Desember 2021 | 02.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sudah ada Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok bahwa pengawasan pengemudi truk trailer tak uji berkala akan menggunakan integrasi data identitas truk (Single Truck Identity/STID).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami bersama Otoritas Pelabuhan (OP) Wisnu Handoko sudah MoU dalam rangka pengawasan operasional angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk menggunakan STID," ujar Syafrin saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 17 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan STID, Dishub DKI dan OP Tanjung Priok bisa mengidentifikasi seluruh armada truk trailer yang tidak memenuhi syarat beroperasi di pelabuhan, baik dari aspek teknisnya maupun kelaikan jalan.

Sehingga seluruh operasional yang keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok dapat memenuhi syarat pada saat dia melintas di jalanan umum.

"Jadi, ke depan, setelah kita melihat data bahwa banyak trailer yang belum uji berkala, maka Dishub DKI dan Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok melakukan uji di tempat," kata Syafrin.

Untuk pengujian berkala itu, memang dari hasil pemantauan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sejauh ini, banyak truk trailer tidak melaksanakan uji berkala.

Dengan adanya integrasi data Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan data di Otoritas Pelabuhan, penindakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2021 dan Permenhub Nomor 74 Tahun 2021, dapat lebih masif dilakukan.

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan mengatakan pihaknya sudah melakukan empat investigasi kecelakaan trailer dan semuanya yang bermasalah adalah trailernya, bukan pada tractor head-nya.

Masalah di trailer ini, pertama di sistem rem, yakni ada tiga koneksi yakni sistem pengisian, sistem pengaturan pedalnya dan satu lagi adalah sistem kelistrikannya.

Masalah ini timbul hampir di empat kecelakaan, walau ada dua tidak ada pengunci "twist lock" kontainernya yang menyebabkan kontainer jatuh terlepas dari unit trailer.

Namun dipastikan empat kecelakaan pada Oktober itu trailernya tak ada uji berkala.

Keempat truk trailer itu mengalami kecelakaan di berbagai tempat, kata Wildan, yakni di Tol Cipularang, di Tol Semarang, di Kulon Progo, dan di Cikampek.

"Tapi mereka asalnya dari Tanjung Priok," kata Wildan.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus