Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta kembali menambah pedestrian light controlled crossing atau pelican crossing di kawasan Jalan Jenderal Sudirman-M.H. Thamrin. Lampu penyeberangan terbaru berada di depan gedung Tosari ICBC, Jakarta Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menjelaskan bahwa pemerintah DKI ingin membuat kawasan Sudirman-Thamrin ramah bagi pejalan kaki. "Ini yang akan kami kerjakan secara integral," kata dia melalui sambungan telepon, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini pemerintah DKI telah membuat lampu penyeberangan di kawasan Sudirman-Thamrin, seperti di Bundaran Hotel Indonesia, Bank Indonesia, Bundaran Senayan, dan Gelora Bung Karno. Sebelumnya, pemerintah DKI juga membuat lampu penyeberangan di Sarinah.
Sigit menuturkan pembangunan lampu penyeberangan Tosari telah melalui kajian manajemen rekayasa lalu lintas dari Dukuh Atas sampai Bundaran Hotel Indonesia. Namun, dia belum membeberkan hasil kajian itu.
Setelah pembangunan lampu penyeberangan Tosari rampung, kata Sigit, jembatan penyeberangan orang yang terhubung dengan Halte Transjakarta Tosari akan dibongkar. "Kami memberikan akses pelican crossing di Tosari dan terhubung dengan halte Transjakarta," ujarnya.
Sigit menjelaskan, selain membangun lampu penyeberangan di Tosari, Dinas akan merelokasi halte bus Tosari agar mendekati Stasiun Sudirman. Selain itu, Dinas berencana memperpanjang Halte Transjakarta Tosari mendekati Bundaran HI.
Adapun lampu penyeberangan di Bundaran Senayan dan Gelora Bung Karno, menurut Sigit, nantinya akan dievaluasi. Dua pelican crossing itu saat ini hanya berfungsi sebagai tempat menyeberang sementara karena jembatan penyeberangan orang di dua tempat itu masih direvitalisasi.
Pemerintah DKI tengah merevitalisasi tiga jembatan penyeberangan, yakni di depan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Gelora Bung Karno, dan Bundaran Senayan. Biaya revitalisasi ketiga jembatan itu Rp 56 miliar dan ditargetkan selesai pada akhir bulan ini.
Menurut Sigit, evaluasi lampu penyeberangan diperlukan karena pelican crossing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan lampu penyeberangan ialah bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Adapun kekurangannya adalah menambah waktu untuk menyeberang. "Kalau butuh kecepatan untuk menyeberang jalan, jembatan penyeberangan orang menjadi solusi," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menegaskan akan menata Jalan Sudirman secara komprehensif agar ramah bagi pejalan kaki. "Prioritas nomor satu adalah pada pejalan kaki. Nanti akan lebih banyak lagi pelican crossing," kata dia.
Menurut Anies, pejalan kaki harus diutamakan dalam menata sarana transportasi. Urutan berikutnya adalah pengguna sepeda, lalu pemakai transportasi umum. "Baru kemudian kendaraan pribadi," ujar Anies.
Pemerintah DKI juga akan menaikkan tarif dan mengurangi tempat parkir di kawasan Sudirman-Thamrin. Tujuannya, agar lebih banyak kendaraan umum dan pejalan kaki di koridor itu.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengapresiasi kebijakan pemerintah DKI menambah lampu penyeberangan di kawasan Sudirman-Thamrin. Menurut dia, pelican crossing lebih adil bagi seluruh kalangan, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Alfred mengungkapkan penyandang disabilitas kerap kesulitan untuk menyeberang jalan melalui jembatan penyeberangan. "Ketika ingin bangun kota yang inklusif, pilihan utama ya pelican crossing," ujarnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusuf, mengatakan perlu ada kajian komprehensif lebih dulu jika DKI ingin memperbanyak lampu penyeberangan di kawasan Sudirman-Thamrin sebagai pengganti jembatan penyeberangan. "Prinsipnya perlu kajian bersama (polisi dan pemerintah DKI)," kata dia.
JULNIS FIRMANSYAH | INGE KLARA | GANGSAR PARIKESIT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo