Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENUDINGKAN telunjuk ke Nokia layar sentuh di meja, Yandri Susanto berkata, "HP ini disadap KPK." Ia mengatakan memperoleh informasi tentang itu dari "orang dalam" Komisi Pemberantasan Korupsi. "Disadap sejak saya ikut Bang Zul di DPR," katanya, menyebutkan Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional ini terang-terangan mengakui kedekatannya dengan Zulkifli, yang juga aktivis partai itu. "Di rumah Bang Zul, saya mengambil makanan langsung dari dapur," lelaki 37 tahun itu menggambarkan kedekatannya dengan Pak Menteri ketika ditemui Kamis malam pekan lalu.
Yandri mengenal Zulkifli sejak 2003, hingga kemudian menjadi anggota staf Zulkifli di Dewan Perwakilan Rakyat pada 2004-2009. Ketika Zulkifli ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Kehutanan pada 2009, Yandri ikut pindah dari Senayan ke Manggala Wanabakti, kantor Kementerian Kehutanan.
Pada pemilihan anggota legislatif 2009, keduanya menjadi calon legislator PAN dari daerah pemilihan Lampung I. Zulkifli, yang asli Lampung, menempati calon nomor 1. Yandri, yang berasal dari Bengkulu, di urutan berikutnya. Karena partai mereka hanya memperoleh satu kursi, cuma Zulkifli yang lolos ke Senayan. Yandri baru akan menjadi anggota Dewan pada Juni 2012, melalui pergantian antarwaktu. "Suara saya kan nomor tiga terbanyak," ujar Sekretaris Jenderal Barisan Muda Penegak Amanat Nasional, sayap organisasi PAN, ini.
Dekat secara pribadi, Zulkifli dan Yandri lengket di politik. Pada Kongres PAN di Batam tahun lalu, keduanya menjadi motor penggerak tim pemenangan Hatta Rajasa. Keduanya juga tercatat sebagai pengurus Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat): Zulkifli ketua umum dan Yandri ketua bidang pengembangan usaha.
Dengan kedekatannya, Yandri memiliki akses besar ke Menteri Kehutanan. Itu sebabnya ia bisa membuka "jasa" mempercepat pengurusan izin hak pinjam pakai hutan. Izin ini diperlukan pengusaha pertambangan untuk melakukan kegiatan eksploitasi di wilayah hutan lindung.
Sejumlah pengusaha yang ditemui Tempo mengatakan pernah menggunakan jasa Yandri. Seorang pengusaha mengeluh lantaran Yandri mengajukan permintaan tak masuk akal. Selain meminta duit untuk "kegiatan menteri", kata sang pengusaha, Yandri minta jatah hasil konsesi penambangan.
Di kalangan internal partai matahari, sejumlah kader juga kasak-kusuk membicarakan Yandri. "Dia menekan pengusaha hutan," kata seorang pengurus. Anggota Dewan ini bercerita, Yandri melejit setelah ikut Zulkifli ke Kementerian Kehutanan.
Yandri membela diri. Ia mengatakan memiliki harta melimpah-antara lain rumah megah di Serang, Banten, dan mobil mewah-sebelum Zulkifli menjadi menteri. Ia mengatakan membangun rumah pada 2008 dan membeli Toyota Alphard pada 2009 sebelum Zulkifli dilantik. Ia juga menyatakan memiliki sejumlah usaha, dari perusahaan jasa konsultan yang berkantor di bilangan Tebet, Jakarta, hingga pencucian mobil di Serang.
Ia menganggap tudingan ke arahnya merupakan serangan balik pengusaha yang diuntungkan prosedur amburadul. Dia mengklaim, prosedur pengurusan izin pengelolaan hutan lebih ketat pada zaman Menteri Zulkifli. "Kalau dokumennya enggak lengkap atau enggak benar, jangan harap izinnya diteken," ujarnya.
Serangan ini, kata dia, bukan yang pertama ia terima. Tiga bulan pertama Zulkifli menjabat menteri, ia mengaku keluar-masuk hutan Kalimantan untuk melihat penggunaan lahan oleh para pengusaha. Temuannya soal kenakalan pengusaha hutan lantas dilaporkan ke Zulkifli. "Banyak pengusaha yang terusik," ujarnya. Setelah itu, katanya lagi, desas-desus bahwa ia bermain di perizinan mulai terdengar. Menurut dia, Zulkifli lantas mengingatkan, "Hati-hati, kamu diincar."
Diperingatkan Zulkifli, kader-kader PAN "menghilang" dari lantai 4 Blok I Manggala-lantai ruangan Menteri dan staf khususnya. Di lantai itu, menurut Yandri, kader partai cuma tiga bulan menghuni ruangan yang kini ditempati San Afri Awang, anggota staf khusus Zulkifli. Ia mengatakan kegiatannya keluar-masuk hutan dilakukan karena ingin membantu Menteri Kehutanan.
Zulkifli menyatakan Yandri tak pernah berkantor di Manggala. "Dia juga bukan staf saya," katanya kepada Tempo. Tapi, hingga April lalu, dalam sejumlah diskusi yang dihadirinya, Yandri masih menggunakan label "Staf Ahli Menteri Kehutanan". Di antaranya dalam satu diskusi di Serang, Banten.
Yandri memiliki kantor di gedung Manggala. Tepatnya di Blok VII, satu gedung dengan kantor PT Perhutani. Bangunan ini terpisah dari gedung Menteri Kehutanan di Blok I. Ruangan Yandri ada di lantai 6, satu blok dengan para tenaga ahli Menteri Kehutanan. Berbeda dengan ruang tenaga ahli, ruangannya tak dipasangi papan nama.
Menurut Yandri, ruangan itu dipakai sebagai tempat "transit" kader partai yang ingin bertemu dengan Zulkifli. Menteri Kehutanan memberikan ruangan itu setelah Yandri dan para aktivis PAN "diusir" dari lantai 4 Blok I, tempat Menteri bekerja. "Jarang sekali saya ke sana," ujarnya.
Jika Yandri satu tangan, tangan lain Zulkifli adalah Ali Taher Parasong, anggota staf khusus bidang sosial. Sebelum bergabung dengan PAN pada 1999, lelaki asal Nusa Tenggara Timur ini aktif di Partai Persatuan Pembangunan. Ia tercatat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 1997-1999. Maju sebagai calon legislator PAN pada 2004 dan 2009 dari Banten, perolehan suaranya tak cukup. "Ketika Pak Menteri ke sini, saya diminta jadi staf khususnya," kata Ali, kini salah satu ketua partai itu.
Zulkifli menyebut Ali sebagai ustad yang ramah. "Tak ada orang di lantai empat ini yang tak senang dengan Ali," ujarnya. Adapun Yandri mengenal Ali sebagai orang yang hafal banyak ayat Al-Quran.
Disambangi di ruangannya Kamis dua pekan lalu, Ali menunjukkan tumpukan proposal di meja kerjanya. Menurut Ali, proposal-proposal itu berisi permohonan bantuan ke Kementerian Kehutanan. "Sedang saya teliti yang paling layak mendapat bantuan," ujarnya.
Dalam sehari, kata dia, tamu di ruangannya bisa mencapai 30 orang. Dua pertiganya menenteng proposal permintaan bantuan. Sisanya pengusaha yang ingin mengurus sesuatu. "Saya arahkan," katanya. "Kalau ini ke dirjen anu, kalau itu ke dirjen anu." Ali menyatakan kegiatannya tak menyalahi posisinya sebagai anggota staf khusus bidang sosial. "Pak Menteri memerintahkan saya membuka komunikasi seluas-luasnya," ujarnya.
Kendati begitu, Ali menyatakan tak pernah memungut duit atau menjadi makelar perizinan. "Jangankan saya minta, orang mau ngasih uang saja saya tolak," katanya. Sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi, Ali mengatakan penghasilannya lebih dari cukup. "Bisa mendapat Rp 15 juta sebulan."
Empat puluh menit bercakap-cakap dengan Ali, Tempo kemudian pamit. Di luar, empat tamu telah menunggu. Dua lelaki perlente dan dua perempuan ayu masuk. Tak ingin percakapannya didengar orang, Ali menutup pintu.
Anton Septian, Fanny Febiana, Pramono
Tarif
Sesuai dengan aturan, biaya resmi yang harus dikeluarkan pemohon sudah ditetapkan dengan jelas. Namun dalam prakteknya ada biaya lain-lain yang harus dikeluarkan.
Resmi
- Biaya pembentukan tim dan kegiatan verifikasi lapangan.
- Biaya batas pinjam pakai hutan, biaya penggantian tegakan hutan.
- Biaya pengukuhan kawasan hutan.
- Biaya reboisasi
- Penerimaan negara bukan pajak
Tidak Resmi
- Setoran mendukung kegiatan menteriRp 1-1,5 miliar per izin
- Setoran ke partaiRp 2-2,5 miliar per izin
- Kepemilikan saham10 persen
Izin yang sudah diterbitkan
Sejak dilantik, Oktober 2009, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan telah menerbitkan 39 izin pinjam pakai kawasan hutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo