Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) beri dukungan terhadap Satuan tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Dukungan diberikan karena Satgas PPKS menghentikan aktivitasnya karena tidak mendapat sokongan dana dari Universitas Indonesia (UI).
Dukungan itu diberikan dalam bentuk aksi simbolik di Lapangan Rotunda UI, Depok, Kamis, 27 Juli 2023. Puluhan mahasiswa BEM UI mengenakan pakaian hitam dan membawa spanduk dengan tulisan cat semprot merah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun dalam spanduk tersebut berisi tulisan GEDUNG PARA PREDATOR dengan tagar #NoJusticeInUI dan #UimanaArkun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para mahasiswa kemudian bergerak ke depan gedung rektorat UI, sambil membawa spanduk.
"Gua enggak mau lihat muka lu ya, gua maunya Ari Kuncoro nih," kata seorang peserta aksi kepada belasan sekuriti yang berjaga di depan gedung rektorat UI, Kamis, 27 Juli 2023.
Para mahasiswa memasang spanduk itu ke tiang pintu masuk gedung rektorat UI. Sekuriti hanya berjaga agar mahasiswa tidak masuk ke gedung rektorat.
Usai memasang spanduk bertuliskan GEDUNG PARA PREDATOR dengan tagar #NoJusticeInUI dan #UimanaArkun dan flyer We stand with Satgas And Victims Not Ari Kuncuro, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM UI berfoto di kiri dan kanan spanduk tersebut.
Selanjutnya alasan Aliansi BEM UI dukung Satgas PPKS...
Alasan Aliansi BEM UI Dukung Satgas PPKS
Kepala Departemen Aksi dan Kelembagaan BEM UI Risalo Luis mengatakan aksi simbolik itu untuk menunjukkan UI bukan ruang aman.
"Tajuk ini dibawa karena kami merasa kekerasan seksual di UI itu belum bisa ditangani dengan baik," kata Luis di Lapangan Rotunda UI, Depok, Kamis.
Bahkan beberapa hari yang lalu Satgas PPKS di UI itu menolak untuk menerima laporan kekerasan seksual karena tidak adanya bantuan operasional dari UI dan tidak adanya ruang operasional.
"Satgas PPKS UI ini tidak diberikan fasilitas yang cukup mumpuni untuk menangani dan mencegah kekerasan seksual di UI," papar Luis.
Disinggung mengenai contoh kasus kekerasan seksual, Luis enggan menjawab karena Satgas PPKS tidak boleh mengumbar data ke publik.
"Dari yang kita ketahui sudah lebih ada 40 korban dan lebih dari 30 pelaku, itu dari semenjak pertama kali Satgas PPKS terbentuk sampai 17 Juli kemarin, sekitar 8 bulan," kata Luis.
Dia mengatakan Satgas PPKS UI ini akan menangani seluruh kasus kekerasan seksual tersebut, bukan cuma kasus yang menimpa mahasiswa UI, tapi seluruh warga UI. "Ada petugas keamanan juga warga UI-nya juga ada dosen UI-nya juga dan seluruh civitas yang ada di UI," ungkapnya.
Luis meminta rektor UI untuk memenuhi seluruh tuntutan Satgas PPKS UI sebelum 31 Agustus 2023.
"Kalau dari mahasiswa, yang pasti kita akan terus-menerus menyuarakan hal ini karena pencegahan kekerasan seksual itu sudah jadi tanggung jawab rektor UI selama belum ada ruang aman di UI kita akan terus bersuara," ucap Kepala Departemen Aksi dan Kelembagaan BEM UI.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: UI akan Penuhi Permintaan Satgas PPKS yang Mogok Terima Aduan Kasus Kekerasan Seksual