Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panggilan itu tiba pada suatu hari di bulan Januari 1974. Yang memanggil Soeharto, Presiden Republik Indonesia. Yang dipanggil, Benny Moerdani, brigadir jenderal Tentara Nasional Indonesia yang bertugas sebagai Kuasa Usaha Ad Interim Indonesia di Korea Selatan. Di Tanah Air, suasana politik tengah panas dan guncang selepas Peristiwa Malari: demo berdarah para mahasiswa pada 15 Januari 1974 menolak kedatangan Perdana Menteri Jepang ketika itu, Kakuei Tanaka.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo