Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Decak Kagum untuk Stasiun Manggarai

Banyak penumpang bingung ketika ingin pindah KRL saat transit di Stasiun Manggarai. Sebagian besar mengagumi fasilitas anyar yang baru dioperasikan itu. 

28 September 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta di peron jalur layang (elevated track) Stasiun Manggarai, Jakarta, 26 September 2021. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Banyak penumpang bingung ketika ingin pindah KRL saat transit di Stasiun Manggarai.

  • Sebagian besar pengguna KRL mengagumi fasilitas anyar yang baru dioperasikan di Stasiun Manggarai.

  • Peron layang Stasiun Manggarai menjadi upaya PT Kereta Api Indonesia untuk memodernkan fasilitas transportasi publik.

JAKARTA – Perempuan ini tampak bingung setiba di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, kemarin siang. Ia naik kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dari Stasiun Klender Baru dan berencana melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bogor. Langkahnya terhenti. Petugas meminta perempuan itu menuju peron 6 yang berada di lantai atas. "Kok, pakai disuruh naik segala?” kata perempuan bernama Rusmini, 46 tahun, itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya, kata Rusmini, untuk melanjutkan perjalanan ke Bogor, dia tinggal menyeberang ke peron lain. Meski ragu, ia akhirnya mengikuti orang di depannya yang sudah lebih dulu meniti tangga. Di puncak tangga, Rusmini tercengang. Ia melihat sebuah ruangan stasiun yang modern dan megah. Lantainya terbuat dari keramik dengan motif marmer berkelir abu-abu. Dinding ruangan terbuat dari kaca yang dilengkapi dengan penyejuk ruangan. "Seperti di mal saja, adem dan bersih," kata Rusmini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah petugas di lantai dua kemudian mengarahkan Rusmini ke eskalator untuk naik ke lantai tiga. Lagi-lagi perempuan bertubuh gempal ini dibuat kagum ketika melihat peron yang bersih dan lapang. "Cuma anginnya kencang sekali, tapi memang bagus," kata dia sembari tersenyum.

Kekaguman serupa disampaikan Maya, 35 tahun, penumpang Commuter Line dengan tujuan akhir Stasiun Depok. Sejak berada di lantai dua, kamera pada telepon selulernya tak berhenti merekam gambar. Bahkan ia merekam video sembari menaiki eskalator menuju peron 6. "Bagus banget. Rencananya mau bikin story di medsos," kata perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta itu.

Petugas berjaga dekat papan pemberitahuan peron jalur layang di Stasiun Manggarai, Jakarta, 27 September 2021. TEMPO/Indra Wijaya

Tellenta, petugas stasiun, menenteng pengeras suara untuk memandu penumpang yang masih bingung akan peron anyar Stasiun Manggarai. Setiap ada penumpang bertanya, ia akan menjawab dengan ramah. Sesekali ia menggunakan pengeras suara untuk memberi arahan kepada penumpang. "Memang masih banyak yang bingung. Maklum, baru dibuka Sabtu (pekan) lalu. Tapi kebanyakan memang kagum terhadap bangunan baru ini," kata Tallenta.

Faktanya, bukan cuma pengunjung yang kagum terhadap peron dan bangunan anyar Stasiun Manggarai. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun ikut memuji. "Seperti di Jepang. Ini modern sekali," kata Budi ketika meninjau Stasiun Manggarai, Ahad lalu.

Peron layang Stasiun Manggarai menjadi salah satu upaya PT Kereta Api Indonesia untuk memodernkan fasilitas transportasi publik. Peron layang itu memiliki empat jalur kereta dari Bogor/Depok menuju Jakarta Kota dan sebaliknya. Jalur 10 dan 11 untuk kereta dari Bogor menuju Jakarta Kota serta jalur 12 dan 13 untuk relasi sebaliknya. Budi mengatakan pemindahan jalur ke lintasan layang itu menjadi bagian dari proyek double-double track di Stasiun Manggarai.

Budi meminta PT KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengoperasikan fasilitas baru di Stasiun Manggarai dengan profesional. "Artinya tetap dengan satu layanan yang baik, ketepatan waktu yang baik, dan safety yang baik. Tapi, ingat, saat ini prokes yang baik juga," ujar Budi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri) dan Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo (keempat kiri) meninjau pengoperasian jalur layang Bogor Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, 26 September 2021. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Vice President Public Relation PT KAI, Joni Martinus, mengatakan perusahaannya mendukung upaya pemerintah untuk mengintegrasikan transportasi publik di Jabodetabek. Integrasi dan konektivitas antarmoda diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.

embed

Bentuk dukungan itu, kata Joni, ditunjukkan dengan penataan sejumlah stasiun di Ibu Kota. KAI berharap, dengan penataan itu, pengguna KRL akan lebih mudah melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum lainnya, seperti bus Transjakarta, mikrotrans, bajaj, atau ojek. "Penataan kawasan stasiun ini akan meningkatkan aksesibilitas para pengguna KRL saat akan menuju atau tiba di stasiun," ujarnya.

Menurut Joni, saat ini KRL melayani rata-rata 300 ribu penumpang setiap hari melalui 994 perjalanan. Dengan penataan stasiun dan integrasi antarmoda, diharapkan penumpang semakin tertib.

Sebelum merenovasi Stasiun Manggarai, PT KAI telah membenahi Stasiun Pasar Senen, Sudirman, Tanah Abang, dan Juanda pada 17 Juni 2020. Penataan kawasan stasiun lantas beralih ke Stasiun Tebet dan Palmerah, yang rencananya diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu mendatang.

ADAM PRIREZA | INDRA WIJAYA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus