Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENGALIR dari Bank Artha Graha pada 8 Juni 2004, duit itu berhilir di Senayan. Berwujud 480 lembar cek, duit ditebar beberapa saat setelah pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangi Miranda Swaray Goeltom pada hari yang sama.
Aliran Duit
- Bank Artha Graha
- PT First Mujur Plantation and Industry
- Anggota Komisi Perbankan DPR
Aktivitas Bank Artha Graha
(2004)
Berminat membeli Bank Permata, hasil penggabungan beberapa bank swasta, Artha Graha—yang secara harfiah berarti rumah duit—lalu menggandeng Wachovia, lembaga keuangan dari Amerika Serikat. Tapi Artha gagal mengikuti tender karena terlambat 38 menit memasukkan berkas penawaran.
Bank Artha Graha sempat mengakuisisi Bank Inter-Pacific. Meski keuangannya defisit hingga Rp 952,79 miliar, bank itu terdaftar di bursa efek. Dengan akuisisi, Artha Graha bisa langsung masuk bursa tanpa melalui penawaran saham perdana. Bank Indonesia menyetujui proses ini pada 15 Juni 2005. Hasilnya, Bank Artha Graha berubah menjadi PT Bank Artha Graha International Tbk.
Dicairkan sendiri (74 lembar), antara lain:
Emir Moeis (PDIP)
”Mudah-mudahan nama saya tidak tercantum. Kan, saya memang tidak terima.”
Agus Condro Prayitno (PDIP)
”Pokoknya saya belanjakan saja. Akhirnya uang enggak keruan: seperti duit setan dimakan iblis.”
Soewarno (PDIP)
”Saya merasa tidak pernah terima cek, jadi kita tunggu saja perkembangannya.”
R. Sulistyadi (Fraksi TNI/Polri)
”Cek? Cek yang mana, ya? Saya tidak pernah terima cek.
Ni Luh Mariani Tirtasari (PDIP)
Budiningsih (PDIP)
Suratal H.W. (PDIP)
Marthin Bria Seran (Partai Golkar)
Azhar Muchlis (Partai Golkar)
Dicairkan kerabat (71 lembar), antara lain:
William S. Tutuarima (PDIP)
”Saya enggak mau berkomentar. Tunggu saja KPK.”
Max Moein (PDIP)
Aberson Marle Sihaloho (PDIP)
Antony Zeidra Abidin (Partai Golkar)
Bobby S. Suhardiman (Partai Golkar)
Udju Djuhaeri (Fraksi TNI/Polri)
Dicairkan orang yang tak terkait dengan anggota Dewan (335 lembar)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo