Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pengelola bisnis di Mangga Dua Square dan Glodok mengatakan bahwa kebijakan pelat mobil ganjil genap selama 15 jam tak akan berpengaruh pada bisnis mereka. Para pengusaha itu mengatakan sejauh ini perdagangan di pusat perbelanjaan itu stabil.
Pendi, pemilik toko "Valentine" yang menjual pakaian di Mangga Dua Square, menuturkan bahwa tokonya tidak mengalami kerugian meski juga tak diuntungkan dengan ganjil genap. "Enggak ada pengaruh, biar ganjil genap sama sekali, dari dulu enggak ada pengaruh," ucapnya di Mangga Dua Square hari ini, Sabtu, 13 Mei 2019.
Baca: Demo 22 Mei, 100 Polisi Jaga Mal Mangga Dua Square
Dia berharap penerapan ganjil genap bisa lebih maksimal dan tidak hanya diberlakukan pada saat Asian Games 2018. Dia ingin ganjil genap 15 jam diberlakukan lagi. "Orang juga akan berfikir baiknya menggunakan transportasi umum daripada menggunakan kendaraan pribadi."
Selama sekitar sepuluh tahun berbisnis di Mangga Dua Square, Pendi menerangkan, tingkat kemacetan di Jakarta angat parah semenjak dua tahun terakhir ini. Pengaturan parkir sembarangan di pinggir jalan juga memperparah kemacetan.
Anwar, penjaga toko eletronik di Glodok, mengatakan penerapan ganjil genap 15 jam membantu mengurai kemacetan Jakarta. waktu berangkat kerja lebih cepat karena kendaraan tidak membludak. "Saya setuju ada ganjil genap lagi."
Baca juga: DKI Kaji Usulan Sistem Ganjil - Genap Diterapkan 15 Jam
Dia setiap hari berangkat kerja dari daerah Taman Sari menggunakan sepeda motor. Tapi, kadang menggunakan angkutan umum supaya tidak terkena macet. Dia berharap penerapan ganjil genap selama 15 jam setiap hari bisa diberlakukan lagi.
Anwar menegaskan bahwa ganjil genap tidak merugikan pendapatan toko. "Ganjil genap tidak ada pengaruh ke sana," ujarnya.
MUH HALWI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini