Gara-gara azimat, jadi terbongkar

AZIMAT tengkorak ternyata tak mempan. Hatari, 35 tahun mungkin kini bisa merenungkannya di tahanan Kores 842 Sumedang, Jawa Barat, sambil menunggu sidang perkaranya. Pasalnya: pertengahan Desember lalu Hatari membunuh rekan seprofesinya sesama maling, Asep, gara-gara bertengkar masalah pembagian hasil penjualan sapi yang mereka curi. Mayat Asep dikuburnya. Seminggu kemudian kubur itu digali, tengkorak Asep diambil dan dibersihkan, lalu digantungkannya di kandang ayamnya. Tujuannya agar tak merasa takut dikejar roh Asep sekaligus "buat azimat, agar tak ditangkap polisi." Beberapa tetangganya yang tahu diancamnya akan dibunuh bila melapor ke polisi. Namun salah seorang di antaranya, Sumarna, menceritakan ini pada istrinya. Ternyata Ny. Sumarna sulit membungkam mulut. Rahasia Hatari disebarkannya ke banyak orang, lengkap dengan berbagai bumbu penyebab. Tentu saja akhirnya ini sampai ke telinga pihak kepolisian. Hatari diciduk dan berbagai kejahatannya terbongkar. Di tahanan Hatari sulit diajak berbincang-bincang. Sering terdengar ia berteriak-teriak dalam kamar tahanannya "Awas sia, dipaehan ku aing " (Awas kamu, saya bunuh). Tak jelas kepada siapa ancaman ini ditujukan.