Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gedung Cyber Terbakar, Wagub DKI: Banyak Sekali Gedung di Jakarta Tanpa Jendela

Untuk mencegah jatuh korban seperti kasus di Gedung Cyber 1, pengelola gedung harus menyediakan palu atau kampak pemecah jendela.

3 Desember 2021 | 08.59 WIB

Petugas pemadam kebakaran saat memecahkan kaca guna memudahkan untuk memadamkan api yang membakar Gedung Cyber 1 di Mampang, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021. Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik mengakibatkan satu orang tewas dalam kejadian tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Petugas pemadam kebakaran saat memecahkan kaca guna memudahkan untuk memadamkan api yang membakar Gedung Cyber 1 di Mampang, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021. Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik mengakibatkan satu orang tewas dalam kejadian tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berencana mengevaluasi sistem keamanan gedung-gedung di Jakarta, usai Gedung Cyber terbakar pada Kamis siang. Menurut Riza Patria, kebakaran tersebut menyebabkan korban jiwa karena kondisi gedung yang minim jendela. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Banyak sekali gedung di Jakarta yang tertutup, tanpa jendela, ini juga menjadi perhatian kami ke depan. Kami akan evaluasi bagaimana menyikapinya," ujar Riza saat meninjau gedung Cyber 1 pada Kamis malam, 2 Desember 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wagub DKI itu mengatakan bakal mengevaluasi sistem keamanan pemadaman api di gedung. Minimal pengelola gedung harus menyediakan palu atau kampak pemecah jendela mencegah hal seperti ini kembali terjadi. 

"Kalau kita lihat di bus itu, bus yang besar itu, kan selalu ada pemecah kaca. Itu juga sebagai syarat ke depan," kata Riza. 

Kebakaran Gedung Cyber 1 terjadi Kamis siang sekitar pukul 12.34. Saat itu gedung sedang ramai oleh pegawai dan pengunjung. 

Humas Dinas Damkar DKI Jakarta Mulat Wijayanto mengatakan ada dua korban tewas dalam peristiwa kebakaran Gedung Cyber 1. Mereka merupakan pengunjung di gedung tersebut. 

"Yang usia 18 tahun meninggal di lokasi, yang satunya lagi meninggal ketika dibawa ke RSUD Mampang," ujar Mulat.

Keduanya tewas karena menghirup asap kebakaran terlalu banyak. Adapun identitas korban tewas dalam kebakaran Gedung Cyber 1 itu yakni Redzuan, 17 tahun, dan Seto, 18 tahun. Mereka merupakan pekerja teknisi dari perusahaan PT Abinawa. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus