Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Geram, Bupati Bogor Cari Beking Pentas Rhoma Irama di Pamijahan

Bupati Bogor Ade Yasin bakal mencari orang yang membekingi acara khitanan di Pamijahan sehingga Rhoma Irama bisa tampil meski sudah dilarang.

2 Juli 2020 | 09.25 WIB

Bupati Bogor sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin. (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Perbesar
Bupati Bogor sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku tengah mencari aparat yang diduga terlibat membekingi acara khitanan di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat, yang menjadi lokasi pentas penyanyi dangdut Rhoma Irama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sedang mencari pihak-pihak yang terlibat mengamankan, orang yang nongkrongin, aparat di bawah, nanti terungkap," ucap Ade Yasin usai menghadiri peringatan HUT Polri di halaman Mapolres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 1 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurutnya, beberapa hari sebelum acara berlangsung, ia mengutus petugas gabungan untuk menyampaikan surat peringatan sebagai larangan atas kegiatan yang sempat diumumkan Rhoma Irama melalui rekaman video.

Dalam surat peringatan yang ditujukan pada Surya Atmaja sebagai penyelenggara itu tercantum poin bahwa petugas akan melakukan pembubaran jika acara tetap jadi diselenggarakan. Tapi, hingga berakhirnya acara, tidak ada langkah pembubaran oleh petugas yang berjaga di lokasi acara sejak siang hari.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa telah melakukan pemeriksaan secara estafet terhadap pihak-pihak terkait acara yang mengundang kerumunan massa pada Ahad 28 Juni 2020.

"Baru meriksa penyelenggara nanti siapa-siapa nya lagi dari pihak Polres (yang periksa), sudah diserahkan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menepis dugaan mengenai adanya dugaan petugas yang tidak melakukan langkah pembubaran dan malah mengamankan acara.

"Itu masih kami periksa dulu, emang ada beking? saya rasa tidak ada. Yang ada adalah aparat yang di sana itu semua ada untuk mengecek protokol kesehatan," kata mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus