Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas pungutan liar alias pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, disebut telah hilang setelah polisi melakukan penangkapan secara masif terhadap pelakunya dalam beberapa hari terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu sudah dibuktikan oleh kawan-kawan dari pihak supir yang sempat diikuti oleh pihak Polres Pelabuhan, memang sudah tidak ada yang berani melakukan pungli," kata Ketua Persatuan Supir Trailer Tanjung Priok, Agung Bangkit kepada Tempo, Ahad, 13 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Agung, hilang atau munculnya pungli di pelabuhan memang tergantung situasi. Jika situasinya seperti saat ini, di mana berita penangkapan sedang viral, para pelaku disebut akan berpikir seribu kali untuk melakukannya.
Walau pungli telah hilang untuk sementara waktu, Agung mengingatkan masih ada pekerjaan rumah lain di pelabuhan. Masalah ini kerap dihadapi oleh sopir truk sebelum kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Tanjung Priok, pada 10 Juni 2021 yang dilanjutkan dengan operasi pembersihan pungli oleh Polri.
"Ketika petugas pelabuhan tidak diberikan imbalan, ada indikasi mereka sengaja mengulur-ngulur waktu dalam proses pelayanan bongkar muat," kata Agung.
Pungutan liar itu, kata Agung, dibuat dengan kode dari para petugas. Salah satunya dengan menggerak-gerakkan alat berat. "Kalau dulu tidak dikasih (uang), mereka sengaja (memperlama), kalau sekarang karena sudah tidak dikasih lagi, apakah semakin diulur lebih lama lagi selama proses bongkar muat? Kita belum tahu," kata Agung.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mendengar curahan hati para sopir truk tentang pungli saat bertemu di Pelabuhan Tanjung Priok. Di pertemuan itu juga, Jokowi langsung menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jokowi meminta masalah pungli dan pemalakan dibereskan.
Tidak sampai 24 jam pascatelepon itu, 49 pelaku pungli di diringkus oleh anak buah Sigit. Mereka diciduk di berbagai tempat, seperti JICT Tanjung Priok, Depo Dwipa Kharisma Mitra Jakarta di KBN Marunda, dan Depo PT Greating Fortune Container (GFC) Indonesia Terminal di Cilincing.
M YUSUF MANURUNG